Desak Pelebaran Jalan Arjosari–Nawangan
PACITAN – Upaya sejumlah anggota legislatif supaya jalur provinsi Arjosari–Nawangan segera dilebarkan tak pernah surut. Beberapa hari lalu, mereka merekomendasikan Pemkab Pacitan agar segera berkoordinasi dengan Pemprov Jatim terkait usulan pelebaran jalan. Jalan itu sudah sangat padat kendaraan, tetapi permukaan jalan menyempit.
Anggota Komisi IV DPRD Pacitan Lancur Susanto mengungkapkan, jalan Arjosari–Nawangan menjadi urat nadi ekonomi warga Pacitan bagian utara. Bahkan, jalan tersebut kini telah menjadi akses utama kendaraan yang hendak ke Purwantoro, Wonogiri, Jawa Tengah, atau sebaliknya. Karena itu, fasilitas jalan alternatif tersebut perlu ditingkatkan, termasuk cara melebarkannya.
”Pemkab bisa segera menindaklanjuti pelebaran jalan tersebut dengan permohonan bantuan pendanaan dari provinsi,’’ ujar Lancur kemarin (3/11).
Dia menambahkan, jalan Arjosari–Nawangan harus diprioritaskan agar geliat ekonomi masyarakat terus meningkat. Alasannya, di dua wilayah tersebut, banyak potensi yang dapat dikembangkan. Misalnya, keberadaan monumen Jenderal Sudirman di Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan.
”Pemprov Jateng saja sudah merealisasikan pelebaran jalan di perbatasan Purwantoro–Nawangan. Kenapa Pemprov Jatim belum? Padahal, jalan itu merupakan jalur penghubung antarprovinsi,’’ ujar legislator Partai Golkar tersebut.
Dia mengungkapkan, sebagai jalur provinsi, keberadaan jalan Arjosari–Nawangan dianggap sudah tidak representatif lagi. Sebab, jalan tersebut terlalu sempit. Yaitu, hanya memiliki lebar sekitar 3,5 meter. Padahal, intensitas kendaraan yang melintas di jalur itu terus meningkat. ”Kami mengajukan pelebaran jalan dari yang awalnya 3,5 meter menjadi 5 atau 7 meter,’’ ungkap Lancur. (her/c21/diq)