Jawa Pos

Miskinkan Pelaku Pungli

Awasi dan Selidiki Semua Pelabuhan

-

JAKARTA – Hasil pungutan liar (pungli) PT Akara Multi Jaya (AKM) selama lebih dari dua tahun diprediksi telah bereinkarn­asi menjadi sejumlah aset. Karena itu, Bareskrim Polri menjerat pelaku dengan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dua orang telah ditangkap. Yakni, Dirut PT AKM Augusto Hutapea serta Direktur Operasiona­l dan Pengembang­an Bisnis Pelindo III Rahmat Satria.

Kabareskri­m Komjen Ari Dono Sukmanto menuturkan, pungli dalam proses masuknya peti kemas itu berlangsun­g sejak 2014. Setiap kontainer ditarif Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta. Tahun ini peti kemas yang masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, diprediksi lebih dari 300 ribu unit. Uang hasil pungli pun mencapai ratusan miliar.

’’Ke mana saja uang itu? Kami lacak berdasar 17 rekening yang menjadi penampung dan distribusi hasil pungli,’’ kata Ari.

Satu per satu rekening yang menerima hasil pungli tersebut Kabareskri­m akan dilacak. ’’Kami verifikasi semua,’’ ujar mantan Kapolda Sulawesi Tengah tersebut.

Ada kemungkina­n pungli itu melibatkan pejabat dengan posisi yang lebih tinggi. Tidak hanya berdasar pelacakan rekening, namun juga dilihat dari modusnya. ’’Modusnya membuat perusahaan swasta dan menjadi rekanan. Tentu itu tidak bisa dirancang satu orang saja,’’ paparnya.

Dari analisis rekening itu, bisa diketahui untuk apa saja uang hasil pungli tersebut. Bisa jadi uang hasil pungli telah menjadi aset bergerak dan tidak bergerak. Semua aset tersebut akan dikejar dan disita. ’’Pidana pungli yang rentan melakukan pencucian uang tentu dikenai TPPU,’’ tegas Ari.

Rekening yang menampung, mendistrib­usikan, dan sebagian menerima uang hasil pungli telah diblokir. Hal itu ditujukan untuk mencegah uang pungli dibawa kabur. ’’Kami cek semua dulu,’’ ungkapnya.

Polisi mendalami modus pungli dengan mendirikan perusahaan seperti yang terjadi di Tanjung Perak. Menurut Ari, bisa jadi modus semacam itu terjadi di pelabuhan lain. Karena itu, semua pelabuhan akan diawasi dan diinvestig­asi. Kalau memang ada pungli lain, Bareskrim menjamin akan langsung melakukan penangkapa­n.

’’Sesuai instruksi Presiden Jokowi, kami awasi setiap pelabuhan. Sebelum ini, kami juga ungkap pungli di Pelabuhan Belawan,’’ tuturnya. Targetnya adalah menurunnya harga setiap komoditas. ’’Kami ingin masyarakat merasakan dampak yang lebih baik,’’ kata jenderal bintang tiga itu.

Kalau pungli hilang, biaya transporta­si komoditas akan berkurang. Hal tersebut bisa berdampak positif. Pengusaha akan menurunkan harga barang komoditas. ’’Dampaknya ke masyarakat,’’ jelasnya. (idr/c5/ca)

Modusnya membuat perusahaan swasta dan menjadi rekanan. Tentu itu tidak bisa dirancang satu orang saja.” ARI DONO SUKMANTO

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia