Bikin Simulasi biar MOS Makin Sip
WHILE it’s getting closer, they’re getting ready. Yap, keseruan road show Honda Zetizen Band 2k16 di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya kemarin (3/11) sekaligus menandakan bahwa mereka siap menjadi bagian dari UBS Zetizen-Con 2k16. Sekolah berjuluk Smamda itu mengirim beberapa perwakilannya untuk ikut berkompetisi. Bahkan, Smamda Brotherhood, sebutan suporter Smamda, udah melakukan pemanasan untuk mendukung sekolahnya demi meraih gelar best school.
Sebelum para peserta unjuk gigi kebolehannya, Darmani selaku instruktur safety riding MPM Honda Distributor memberikan materi tentang cara berkendara secara aman. Darmani mengungkapkan bahwa banyak sekali kecelakaan yang disebabkan kelalaian pengendara. ’’Persoalan yang paling sering terjadi adalah menggunakan smartphone saat berkendara. Sebaiknya kalian menepi lebih dulu, kemudian memakai smartphone jika emang kepepet,’’ tuturnya.
Puas dengan materi safety riding, para peserta road show langsung disuguhi penampilan tim band sekolahnya, MATRIX dan SMAMDA Project. Lagu Let Me Love You milik DJ Snake feat Justin Bieber yang dibawakan SMAMDA Project serta dua lagu yang dinyanyikan MATRIX langsung membius para peserta road show. Nggak mau kalah, Nadhifa Shabrina, finalis Red-A Zetizen Model 2k16, turut meminta dukungan. ’’Tolong dukung teman-teman yang mau berkompetisi di UBS Zetizen-Con 2k16 ya supaya kami makin semangat,’’ ujarnya manis.
Bukan hanya band dan model, ternyata Smamda juga memiliki perwakilan di UBS Zetizen Mading On-the-Spot 2k16. Ditantang membuat mading selama sepuluh jam, Aufa Ghothfan Al Bara, ketua mading On-the-Spot (MOS) Smamda, tetap optimistis. ’’Kami udah latihan berkali-kali dengan bikin simulasi MOS agar nggak salah waktu di venue,’’ kata Aufa.
Untuk memaksimalkan waktu saat pengerjaan di venue, Aufa udah membagi-bagi tugas untuk setiap anggota. Deadline pengerjaan juga ditetapkan supaya nggak molor. Selain itu, latihan simulasi pembuatan mading diharapkan dapat meminimalkan kesalahan di venue yang dapat membuangbuang waktu. ’’Karena kami harus bikin simulasi yang riil di venue, bahan-bahannya jadi dobel,’’ ungkap Aufa.
Aufa dan timnya memilih konsep teknologi smartphone beserta perkembangannya dari tahun ke tahun. ’’Kami memilih konsep ini karena smartphone udah jadi makanan sehari-hari para remaja sehingga mereka udah familier,’’ ucap Aufa. Bukan hanya itu, mereka juga menyelipkan whispering games dan telepon kaleng di madingnya untuk menarik perhatian para pengunjung. ’’Konsepnya tentu masih surprise dong,’’ tandasnya. (als/c14/adn)
SIMBOLIS: Darmani (kiri), instruktur safety riding MPM Honda Distributor, menyerahkan bingkisan kepada Budi Astjahyo, Wakasek kesiswaan Smamda.