Bukan Underpass, tapi Flyover
Proyek Trem Dapat Suntikan Dana Jerman
SURABAYA – Pembangunan underpass pertama di Surabaya, yang rencananya berada di bundaran Dolog, batal terealisasi tahun ini. Sebab, Direktorat Jenderal Bina Marga menangguhkan pembangunan infrastruktur baru. Selain itu, underpass dinilai terlalu mahal
Tubuh pemuda 20 tahun itu ditemukan mengambang sekitar 200 meter dari lokasi tenggelamnya Dewaruci Perkasa di sekitar 4 mil laut dari Pelabuhan Semen Gresik. Kini penyidik Polair Polres Gresik mencari dugaan unsur kelalaian dalam kasus tenggelamnya kapal tersebut. Sebelumnya, kapal berbobot 588 gross tonnage (GT) itu mengangkut seribu ton semen. Kemarin adalah hari ketiga kapal tersebut tenggelam.
Pukul 05.15, petugas SAR mendapat kabar soal benda mengambang sekitar 200 meter dari lokasi kapal tenggelam. Kabar itu berasal dari nelayan yang kebetulan melintas di sekitar lokasi kejadian.
Tim gabungan yang terdiri atas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Gresik, Polisi Air Polres Gresik, Badan SAR Nasional (Basarnas), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah meluncur lebih pagi daripada dua hari biasanya. Mereka langsung mendekati lokasi untuk memastikan kabar tersebut.
Ketika didekati, petugas melihat sosok manusia dalam kondisi tengkurap. Masih mengenakan pakaian lengkap. Bajunya kotakkotak warna biru tua. Celananya jins. Petugas langsung meyakini bahwa jenazah itu adalah salah seorang di antara empat awak kapal nahas yang hilang. ”Kami membantu melakukan evakuasi,” ujar Humas Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik Nanang Afandi di Pelabuhan Gresik kemarin.
Jasad korban kemudian diangkut ke mobil Dokkes Polres Gresik menuju kamar mayat RSUD Ibnu Sina Gresik untuk diidentifikasi. Terlihat di lokasi evakuasi Kepala KSOP Gresik Capt Hermanta, Wakapolres Gresik Kompol Moh. Nurhidayat, Kapolsek KPPP AKP Suyatmi, dan sejumlah anggotanya. Mereka belum bisa memastikan identitas jasad tersebut.
Identitas korban mulai terang ketika tim identifikasi Satreskrim Polres Gresik bersama Kasatpolair Gresik AKP Panji P. Wijaya menggeledah pakaian jenazah. Mereka menemukan kartu mahasiswa dan kartu tanda penduduk dalam dompet. Kemudian, gelang di tangan korban. Polisi mulai meyakini bahwa korban adalah Andri Ari Laksamana. Nama panggilannya Andre Siregar. Dia merupakan mahasiswa semester VI Akademi Maritim Cirebon (AMC).
Penemuan korban itu semakin menggairahkan tim SAR dalam melakukan pencarian. Sebab, mereka yakin bahwa tiga korban lain, yakni Andri, Laodi Deolo, dan Pendi, masih berada di dalam kapal yang hendak menuju Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, tersebut.
AKP Panji mengatakan, pencarian terus dilanjutkan hingga sepekan. Pencarian berikutnya, tambah dia, akan melibatkan penyelam profesional. ”Besok (hari ini) rencananya kami melibatkan penyelam profesional,” tuturnya. Jumlahnya sepuluh orang.
Soal dugaan kelalaian, sembilan orang telah dimintai keterangan. Mereka adalah pemilik kapal, agen pelayaran, nakhoda, dan awak kapal yang dianggap mengetahui kondisi kapal. Sumber di kepolisian menyebutkan bahwa kondisi kapal sebelumnya kurang laik jalan. ”Ada sejumlah alat navigasi kapal yang rusak,” ujar polisi yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Seperti diberitakan, kapal general cargo Dewaruci Perkasa tenggelam. Sembilan awak selamat, termasuk nakhoda. Empat lainnya tidak langsung ditemukan. Kapal tenggelam ketika hendak mencari tempat berlabuh sambil menunggu dokumen pelayaran dan lainnya.
Di tengah perjalanan, sekitar 1 mil laut dari Pelabuhan Petrokimia Gresik atau 4 mil laut dari tempat muat semen di Pelabuhan Semen Gresik, kemudi kapal tidak berfungsi. Kapal lalu terseret arus dan menabrak jangkar kapal Dolphin Nusantara hingga lambung berlubang. Kapal semakin tidak terkendali dan kembali menyenggol kapal Jaya Lestari. Kapal kemudian tenggelam pukul 14.05 pada Selasa. (yad/c7/dos)