Jawa Pos

Simfoni Indah Amal

-

SURABAYA – Konser amal bertajuk Magical Music Night 2 yang diadakan di lantai 3 Grand City Convex malam itu (2/11) berlangsun­g seru

Konser yang diselengga­rakan Cancer Awareness Community (CAC) itu mengganden­g Gleen Bagus sebagai music director dan Robert Casteel sebagai guest conductor. Mereka tampil bersama 65 musisi orkestra dari berbagai kota. Dengan tata panggung megah, sound dan lighting spektakule­r, para penonton diajak seakan merasakan kembali atmosfer film dari soundtrack yang diperdenga­rkan.

Sebagai orang yang pernah bergabung bersama Disney Orkestra, Amerika Serikat, Glenn menggarap konsernya dengan apik. Dia menata tempo melalui permainan pianonya. Suasana panggung yang bertema Cinema in Concert: Love, Hope, Faith itu pun begitu hidup.

’’Konser ini dipersiapk­an sejak enam bulan yang lalu. Meski persiapan sedikit terhambat karena beberapa musisi datang dari luar kota dan susah menemukan waktu khusus latihan, saya harap bisa memberi suguhan yang memuaskan penonton,’’ ujar Glenn saat ditemui sebelum acara.

Konser berlangsun­g selama dua jam. Sebanyak 15 lagu berformat orkestra disuguhkan. Turut tampil Once Mekel yang membawakan tiga lagu. Yakni Dealova, Symphoni yang Indah, dan Don’t Stop Believing. Para penonton, terutama yang duduk di kursi depan, tak ragu untuk turut menyanyi. Sementara itu, yang lain merekam dengan menggunaka­n handphone.

’’Ini kali pertama saya diiringin orkestra di Surabaya. Biasanya kan pakai band. Udah gitu, nggak latihan lagi. Hehehe,’’ ucapnya. Mantan vokalis Dewa 19 tersebut mengaku hanya melakukan persiapan sebulan. Itu pun hanya melalui iringan orkestra yang direkam di handphone.

Dari terselengg­aranya konser amal itu, Once berharap semakin banyak orang yang terbuka hatinya dan peduli akan penderita kanker. ’’ Saya senang turut bergabung di konser ini karena misi yang dibawakan sangatlah baik,’’ tambah penyanyi yang berencana menelurkan album solo dan duet pada pertengaha­n tahun depan tersebut.

Di tengah acara, Elisabeth Meliana, ketua CAC, menceritak­an pengalaman­nya sebagai cancer survivor. Dari situ, hatinya tergugah untuk membuat wadah agar bisa membantu para penderita kanker dengan programpro­gram yang ditawarkan. Salah satunya memberikan pekerjaan kepada orang tua yang memiliki anak penderita kanker supaya dampak ekonomi tidak terusmener­us berimbas ke anggota keluarga yang lain.

Ada beberapa cara penggalang­an dana saat konser berlangsun­g. Selain kotak amal yang disediakan di sudut-sudut pintu masuk, ada lelang berlian dan emas putih. ’’Ada satu liontin emas putih bergambar logo kanker yang dilelang. Liontin itu didesain khusus dan hanya diproduksi satu buah,’’ tutur Meliana. Dipandu MC, Kerie dan Imelda Fransisca, lelang liontin terjual seharga Rp 37 juta. Yang membelinya adalah Anita Prasetyo.

Selain itu, bentuk donasi yang lain adalah penjualan sepuluh liontin dengan ukiran laser berbentuk wajah tiga tokoh kemanusiaa­n, yaitu Mother Teresa, Nelson Mandela, dan Mahatma Gandhi. ’’Harga satu liontin Rp 30 juta. Jika Anda membayar lebih, maka kelebihann­ya merupakan donasi,’’ jelasnya. Sesaat setelah diumumkan, beberapa tamu yang hendak membeli mengangkat tangan. Lalu, panitia yang sudah stand by segera menghampir­i dan melayani pembayaran. Dari sepuluh liontin bergambar tokoh yang ditawarkan, tiga buah terjual. Liontin itu juga memiliki certificat­e of donation yang bisa diwariskan kepada anak atau keturunan dari pendonasi tersebut.

Acara itu dihadiri sekitar 1.500 penonton yang dibagi ke dalam beberapa kelas pembelian tiket. Ken Kurniawan Sutanto atau yang akrab disebut Chef Ken memberikan dukungan melalui hidangan untuk tamu VVIP dan VIP. Sekitar 2.000 snack dihidangka­n plus cocktail. ’’Ini kali kedua saya ikut acara konser ini. Semua makanan yang disajikan saya sendiri yang buat dibantu dengan empat asisten,’’ terangnya. (esa/c19/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia