Produktif Hasilkan Riset xc l
Berawal dari ekstrakurikuler, karya ilmiah remaja (KIR) di SMA Al Hikmah terus berkembang. Bahkan, hasil riset mereka menjuarai kompetisi nasional. Teladani Karya Ilmiah Remaja SMA Al Hikmah
BUAH naga merah sangat segar ketika diolah menjadi jus. Bagaimana dengan kulitnya? Kulit buah naga kerap kali dibuang begitu saja. Tetapi, itu tidak dilakukan Miranti Ayu Kamaratih dan Octiafani Isna Ariani. Di tangan mereka, kulit buah naga merah tersebut bisa diolah menjadi prototipe dye sensitized solar cells (DSSC) atau sel surya pewarna tersensitisasi.
Melalui KIR, siswi yang kini duduk di kelas XII SMA Al Hikmah itu membuat penelitian menarik. Judulnya, Konversi Energi Surya Menjadi Energi Listrik melalui Prototype Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) Menggunakan Ekstrak Pewarna Alami dari Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricensis). Penelitian yang mengikuti ajang lomba karya ilmiah remaja (LKIR) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tersebut berhasil meraih juara pertama untuk kategori ilmu pengetahuan teknik pada akhir September lalu.
Ekstrak kulit buah naga merah itu, jelas Ayu, sebenarnya digunakan untuk mengonversi atau mengganti rutenium. Yakni, pewarna buatan yang memiliki senyawa kompleks. Sayangnya, harga rutenium sangat mahal.
Awalnya, Ayu dan Octiafani mempelajari sel surya dari rutenium. Sel surya tersebut memiliki warna merah. Dari situ, mereka berpikir untuk menggunakan kulit buah naga merah yang mampu menghasilkan arus dan tegangan. ”Warna yang mencolok bisa menangkap sinar UV lebih banyak, bisa menyerap sampai 533 nanometer,” katanya.
Ekstrak kulit buah naga merah, ungkap Octiafani, masih kalah dalam menghasilkan arus dan tegangan jika dibandingkan dengan senyawa sintetis. Meski begitu, penelitian bisa dikembangkan secara lebih detail menjadi senyawa kompleks.
Rencananya, penelitian yang dibimbing Nur Chamimmah Lailis Indriani itu akan dikembangkan. Termasuk untuk menyiapkan diri dalam seleksi Intel ISEF di Los Angeles, AS, pada April 2017. ”Tar- getnya, bisa sampai menyalakan lampu dengan rangkaian seri paralel,” tuturnya.
Kepala SMA Al Hikmah Andik Sugeng Wahyudi menjelaskan, sudah dua tahun ini KIR menjadi program wajib dalam pembelajaran prakarya dan kewirusahaan di kelas XI. Para siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri atas 2–3 orang. Jika diperinci, di kelas XI ada 10–12 kelompok. Jika di kelas XI terdapat 10 kelas, ada 100–120 tim dengan berbagai karya yang dihasilkan.
Selama satu semester, mereka dibimbing membuat produk karya ilmiah. Mulai pembekalan, ujian proposal, hingga hasil jadi. Pada semester berikutnya, siswa diajak terampil TI. ”Membuat point, mendesain poster, ataupun bisnis online,” ungkapnya.
Hasil karya tersebut lantas dipamerkan di lingkungan sekolah. Sebagai bentuk apresiasi terhadap karya siswa, dipilih 5–6 karya terbaik dan difinalkan. Sang juara akan mendapat penghargaan dari sekolah.
Hasilnya, tidak sedikit karya yang diikutkan lomba berkelas nasional maupun internasional. ”Ini produktif, memacu semangat anakanak,” jelasnya. (puj/c20/nda)
– Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) gencar berprestasi. Kali ini giliran dua mahasiswa dari jurusan desain produk industri (despro) yang mengharumkan nama kampus tersebut di kancah internasional. Mereka mengikuti kompetisi Michelin Challenge Design 2017.
Dua mahasiswa itu adalah Andhika Dimas Dwiputra dan Freksa Arista Ihsan. Pada kompetisi tersebut, keduanya merancang desain mobil balap dengan program digital. Melalui karyanya itu, mereka berhasil menyabet gelar
Pengumuman resminya dirilis pada 21 Oktober.
Dimas, sapaan Andhika Dimas Dwiputra, menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan kompetisi pertamanya di bidang desain mobil. Mobil bernama Audi Ayrus karya dua mahasiswa itu berhasil masuk 20 besar finalis terbaik. Mereka bangga berhasil menunjukkan kemampuan pada kompetisi yang diikuti 1.600 peserta dari 80 negara tersebut. ”Kami satu-satunya -satunya peserta yang mewakili Indonesia,” ujarnya kemarin (3/11).
Jenis mobil yang dikompetisikan dalam Michelin Challenge Design 2017 itu merupakan mobil Le Mans. Yakni, sebuah mobil yang biasa digunakan untuk balapan di luar negeri. ”Balapannya 24 jam untuk 2030. Kita dituntut menciptakan desain mobil yang bisa mendukung performanya,” terang Aris.
Inovasi yang diusulkan dalam mobil Audi Ayrus adalah penggunaan ide levitasi. ”Kami menggunakan sistem penggerak dinamo,” ucapnya. (ant/c20/nda)