Komitmen Perangi Balapan Liar
SIDOARJO – Balapan liar di sejumlah ruas jalanan Kota Delta sejauh ini terus meresahkan. Meski sebetulnya jajaran kepolisian tidak diam, para pembalap jalanan itu nekat main kucingkucingan. Bahkan, para joki tidak jarang berbuat brutal kepada pengendara yang melintas.
Kapolresta Sidoarjo AKBP Muhammad Anwar Nasir tidak me nutup mata atas kondisi tersebut. Selama ini, kata dia, sejatinya su dah dilakukan berbagai upaya untuk membe rantas balapan liar. Mulai patroli, lomba bengkel keamanan dan ketertiban masya- rakat (kamtibmas), hingga razia di titik-titik rawan. Toh, balapan liar tetap marak.
Beberapa kawasan yang masih dijadikan ajang balapan, antara lain, Jalan Lingkar Timur, Jalan Raya Jenggolo, dan Jalan Arteri Porong
’’Karena itu, balapan liar akan selalu menjadi atensi kami,’’ tegas Anwar saat berkunjung ke redaksi Jawa Pos kemarin (3/11).
Tidak mudah memberantas balapan liar itu. Anwar mencontohkan, saat anggota melakukan razia malam di titik-titik rawan, ternyata pelaku balapan liar mengubah pola. ’’Balapan liar justru berlangsung subuh,’’ terangnya.
Upaya menyita sepeda motor para pembalap liar pun sudah beberapa kali dilakukan. Aturan pengambilan motor yang harus dalam keadaan standar dan dilengkapi surat-surat serta didampingi orang tua juga sudah dijalankan. Toh, mereka belum juga jera.
Salah satu kendala untuk memberantas balapan liar adalah kurangnya personel kepolisian. Meski begitu, Anwar menegaskan bahwa genderang perang terhadap balapan liar akan terus ditabuh. ’’Upaya yang paling memungkinkan adalah menempatkan anggota untuk melakukan pencegahan. Memang harus kerja keras,’’ ujarnya.
Anwar menjelaskan, salah satu penilaian peningkatan status tipologi polres menjadi Polresta Sidoarjo adalah beban kerja yang sangat tinggi. Karena itu, setelah status naik, sarana-prasana dan anggaran akan ditambah secara bertahap. ’’Jika sudah terpenuhi, fokus kami adalah meningkatkan kekuatan pemukul. Misalnya, menambah motor untuk meningkatkan pencegahan balapan liar,’’ ungkapnya.
Maraknya balapan liar, lanjut dia, tidak hanya menjadi pekerjaan rumah bagi satuan lalu lintas (satlantas). Menurut Anwar, satuan reserse dan kriminal (satreskrim) juga harus berperan. Sebab, dia menilai, balapan liar juga memiliki latar belakang perjudian. ’’Faktor ekonomi. Indikasinya ada,’’ ucapnya.
Selain itu, berdasar catatan, pelaku balapan liar sebenarnya bukan hanya warga Kota Delta. Banyak pula yang tinggal di luar kota. ’’Jadi, sudah ada jaringannya,’’ lanjutnya.
Meski begitu, mantan Kapolres Nganjuk itu tidak ingin sekadar sambil lalu dalam memberantas balapan liar. Harus ada solusi yang benar-benar menyentuh akar rumput. ’’Balapan liar sudah menjadi lahan mencari makan. Jadi, upaya yang dilakukan harus langsung ke pusat permasalahan,’’ tegasnya.
Selain balapan liar, pekerjaan rumah yang sudah menunggu adalah mencari solusi kemacetan di sejumlah ruas jalan. Demikian pula tingginya angka kecelakaan. ’’Kalau ada masalah macet, misalnya, yang selalu yang menjadi sorotan polisi, kan? Padahal, banyak instansi dan faktor lain yang menjadi penyebabnya. Yang pasti, polisi harus selalu ada dan siap di lapangan,’’ tandasnya.
Dalam kunjungan itu, Anwar didampingi Kasubaghumas AKP Samsul Hadi dan jajaran kepala satuan (Kasat) yang baru dilantik. Yakni, Kasatreskrim Kompol Manang Soebeti, Kasatlantas Kompol Wahyu Pristha Utama, Kasatreskoba Kompol Sugeng Purwanto, Kasatsabhara Kompol Deddy Iskandar, dan Kasatbinmas Kompol Agus Suwandi. (edi/c5/hud)