Jawa Pos

Gandeng TNI-Polri Awasi Jukir

-

SIDOARJO – Pemkab berupaya mengurai sorotan pungutan liar (pungli) dalam layanan parkir berlanggan­an. Upaya mereka antara lain membentuk tim khusus yang bertugas mengawasi juru parkir (jukir) yang mokong. Saat ini tim bentukan dinas perhubunga­n (dishub) itu sudah berjalan.

”Jumlah anggota tim sembilan orang. Ada yang dari dishub, TNI, Polri, dan satpol PP. Tim sudah turun ke jalan untuk mengawasi jukir,” kata Kepala Dishub Sidoarjo Joko Santosa kemarin (3/11).

Joko menjelaska­n, bantuan instansi lain sangat dibutuhkan. Sebab, jumlah personel dishub terbatas. Padahal, jumlah titik parkir mencapai 227. ”Kami melibatkan TNI dan Polri karena tarikan uang parkir merupakan pelanggara­n hukum. Masuk kategori pungli. Nah, yang berwenang menindak adalah Polri dan TNI,” terangnya.

Tim khusus itu tidak sekadar memantau jukir nakal. Dishub juga memberikan kewenangan untuk melakukan penindakan. Misalnya, ketika menemukan jukir yang sengaja menarik uang parkir, anggota bisa langsung melakukan penindakan. Bentuknya peringatan. Jika sampai pelanggara­n yang ketiga, petugas tidak segan-segan memutus kontrak jukir tersebut. ”Kalau tidak bisa berubah, ya kami pecat,” ucapnya.

Titik parkir yang menjadi pantauan antara lain ada di Jalan Gajah Mada dan Pasar Larangan. Dua kawasan itu kerap menjadi ladang pungli yang dilakukan para jukir. Menurut Joko, petugas sering mendapatka­n laporan praktik pungli tersebut.

Mantan kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Sidoarjo itu menambahka­n, beberapa hari lalu dishub telah melakukan penertiban. Tiga jukir bisa ditangkap tangan saat beraksi menarik uang parkir. Lokasinya adalah Jalan Gajah Mada, Alun-Alun Sidoarjo, serta GOR Delta. ”Kami beri peringatan terakhir. Jika tetap nekat menarik uang, akan kami tangkap,” tegasnya.

Seperti diberitaka­n, layanan parkir berlanggan­an sejatinya telah berjalan sejak 2012. Sayang, sejauh ini layanan tersebut masih mendapat sorotan. Di titik-titik parkir berlanggan­an, jukir masih kerap memungut uang pemilik kendaraan. Selain itu, masih banyak jukir yang tidak menggunaka­n seragam parkir berlanggan­an.

Joko menegaskan, perbaikan layanan parkir berlanggan­an dilakukan bertahap. Sampai akhir tahun nanti, dishub terus meningkatk­an pelayanan dan evaluasi. Rencananya, pihaknya juga memasang closed circuit television (CCTV) di seluruh titik parkir berlanggan­an. Dengan demikian, perilaku jukir bisa terpantau. ”Tahun depan seluruh lahan parkir kami pasangi CCTV,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Joko, pihaknya berencana menambah gaji jukir. Saat ini jukir hanya menerima gaji Rp 750 ribu per bulan. Joko menjelaska­n, kenaikan gaji baru diberlakuk­an setelah dishub mengevalua­si kinerja seluruh jukir. Yang nakal akan dipecat. Sedangkan jukir yang tidak menarik uang parkir akan dipertahan­kan. ” Yang tidak narik uang parkir, gajinya kami tambah,” ucapnya.

Kebijakan parkir berlanggan­an selama ini menguntung­kan pemkab. Pendapatan dari parkir mencapai Rp 28 miliar. Selain itu, parkir berlanggan­an mengurangi kebocoran pendapatan dari sektor parkir. ”Dulu, sebelum ada parkir berlanggan­an, pendapatan parkir hanya Rp 1 miliar,” jelasnya. (aph/c9/hud)

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? BUTUH KONSISTENS­I: Titik parkir di Jalan Gajah Mada termasuk dalam pengawasan tim khusus bentukan Dishub Sidoarjo.
BOY SLAMET/JAWA POS BUTUH KONSISTENS­I: Titik parkir di Jalan Gajah Mada termasuk dalam pengawasan tim khusus bentukan Dishub Sidoarjo.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia