Putri Petra 1 Redam AC 1
Putra AC 1 Mulus ke Final
SURABAYA – Kemarin (3/11) babak fantastic four menjadi momen penting bagi SMP Petra 1 Surabaya untuk membalikkan sejarah revans tahun lalu terhadap SMP Angelus Custos 1 Surabaya. Saat itu mereka harus menelan kekalahan pada fase big eight. Karena itu, dominasi permainan agresif sejak kuarter pertama berhasil mengukuhkan Petra 1 menuju babak final melawan SMP Petra 4 Sidoarjo.
Sadar keunggulannya pada sisi pemain big man, coach Petra 1 Liem Filixs berusaha memanfaatkan peluang sebaik-baiknya dengan mema k s i ma l k a n rebound untuk mencetak poin. Dengan demikian, Filixs berhasil memaksa skuad asuh Lena tersebut untuk bongkar pasang strategi dengan mengunci dua pilar Angelus Custos, yaitu point guard Angeline Budi dan center Astarika Dwi. Alhasil, strategi itu berhasil membuat Petra 1 unggul pada kuarter awal dengan skor akhir 15-5.
Masuk awal kuarter kedua, lini pertahanan Petra 1 mulai terbaca AC 1 yang berhasil mencuri banyak peluang di paint area. Saling kejar poin hingga pertengahan kuarter kedua, akhirnya AC 1 berhasil menyamakan kedudukan. Tak lama, kapten sekaligus guard Petra 1 Fransiska Erin membalas lewat layup cantiknya sehingga Petra 1 kembali unggul hingga akhir kuarter kedua.
Tak mau kehilangan momen, kuarter ketiga masih dimanfaatkan AC 1 untuk mencuri poin. Apalagi, agresivitas Petra 1 agak menurun. Meski harus diganjar foul trouble, forward Petra 1 Jennifer Oentoro bermain cerdas dengan memanfaatkan kesalahan AC 1 untuk melakukan steal cepat dan mengakibatkan Astarika foul trouble. ”Tahun ini kami nggak boleh lengah. Kami punya Jennifer buat steal. Akhirnya, kami bisa manfaatin buat melakukan drive cepat,” papar Fransiska.
Penguasaan bola yang mendominasi, lanjut Fransiska, merupakan hasil latihan games dengan skuad putra Petra 1. Jadi, dalam laga menghadapi AC 1, Petra 1 tak ingin kecolongan sedikit pun. Pattern yang dilatih berjalan sesuai dengan instruksi pelatih. Terbukti, pada kuarter keempat, berkat teamwork dan skill yang mumpuni, Petra 1 mampu meredam serangan AC 1 meski center Jasmine Annabel harus foul out pada sembilan detik terakhir.
Pada sektor putra, kekalahan tim putrinya membuat tim putra AC 1 berupaya lebih keras untuk membalikkan keadaan. Laga yang mempertemukan AC 1 dengan SMP Gloria 1 Surabaya itu berjalan ketat, mengingat latar belakang kedua tim yang selalu menyapu bersih game yang dilakoninya. Skor antara keduanya hanya berbeda tipis pada kuarter pertama dan
kedua.
Lena mengakui, pada kuarter awal anakanak mas i h mempelajari permainan lawan. Selain itu, Lena harus mengalihkan peran Antonny Neuville yang dikunci kepada shooting guard Christoper Derian. ”Sebenarnya foul ini didapatkan karena mereka salah menutup. Akhirnya, saya minta mereka untuk helping aja dan jangan sampai foul lagi,” terang Lena. Rotasi pemain dilakukan Lena dengan cerdas.
Hingga akhirnya, pada kuarter terakhir, AC 1 mampu menguasai permainan. ”Kalau skill, aku nggak masalah. Tapi, postur anak-anak ini memang lebih kecil. Jadi, teamwork harus bagus,” jelas Lena. Pressure keras dari lawan menggerus stamina pemain kunci AC 1. Pada kuarter keempat, small forward Vito Anesnando dan Antonny menderita cedera. Derian harus foul out. Untung, semangat AC 1 yang masih tangguh tak tergerus dan menutup laga dengan skor akhir 50-37. (ivm/c5/grc)