Jawa Pos

JK: Kasus Ahok Tuntas Dua Pekan

Unjuk Rasa Tertib, Mulai Pukul 18.45 Diwarnai Rusuh

-

JAKARTA – Unjuk rasa mengawal fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kemarin (4/11) diikuti ratusan ribu orang. Tidak hanya di Jakarta, aksi serupa terjadi di Makassar, Medan, Solo, Surabaya, Malang, dan kota-kota lain

Mediasi antara Wakil Presiden Jusuf Kalla ( JK) dan perwakilan pengunjuk rasa melahirkan kesepakata­n bahwa polisi akan mempercepa­t penyelesai­an kasus Ahok. ”Kapolri menjanjika­n selesai dalam dua minggu,” kata JK. Meski begitu, proses hukum yang cepat tersebut tetap harus sesuai dengan aturan yang berlaku.

Awalnya pengunjuk rasa hanya mau bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, presiden tidak ada di istana. Jokowi mengunjung­i proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta. Mereka akhirnya bertemu dengan JK.

Hadir pula Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Ada tiga perwakilan pengunjuk rasa. Mereka adalah Ketua Majelis Syura FPI KH Syeikh Misbahul Anam At-Tijani, Ketua Umum Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin, dan Pimpinan Ar Rahman Quranic Learning (AQL) Center Bachtiar Nasir. Mediasi yang dimulai pukul 17.30 itu berakhir pukul 18.10.

Bachtiar menyatakan, tuntutan mereka adalah penuntasan proses hukum kasus Ahok secara cepat dan tegas. Jaminan tersebut sudah disampaika­n dan dipenuhi dalam mediasi. Tapi, dia tidak menjamin tak ada aksi lagi setelah dua pekan ke depan. ”Itu (aksi lagi, Red) saya belum bisa bicara sekarang.”

Setelah mediasi berakhir, eska- lasi pengunjuk rasa mulai berkurang. Awalnya, sekitar pukul 15.30, Bachtiar Nasir masuk ke halaman selatan Setneg yang bersebelah­an dengan Istana Merdeka. Di situ sudah ada Wiranto dan Lukman Hakim. Bachtiar menanyakan bisakah perwakilan pendemo menemui presiden. Wiranto menjawab, presiden tidak berada di tempat.

”Kami diperintah­kan mewakili secara resmi,” ujar Wiranto. Bachtiar pun kembali ke barisan. Hasilnya, para pendemo menolak ditemui menteri.

Akhirnya, pada pukul 17.20, per wakilan pendemo dipersilak­an masuk ke area istana dengan menggunaka­n boogie car. Mereka tidak menuju istana kepresiden­an, tapi menyeberan­g ke Kantor Wakil Presiden di sisi timur istana.

Kompleks istana dijaga ketat Paspampres. Seluruh area tidak lepas dari penjagaan. Termasuk pintu masuk Setneg yang berjarak sekitar 400 meter dari akses ke kompleks istana. ”Ini instalasi kepresiden­an. Kami amankan,” ujar Danpaspamp­res Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono.

Aksi unjuk rasa yang diikuti ratusan ribu orang itu berpusat di kawasan Istana Merdeka. Pergerakan massa berlangsun­g sejak pagi dan bertambah masif setelah salat Jumat. Hingga menjelang magrib, suasana masih terkendali. Begitu mediasi dengan JK selesai, satu demi satu pengunjuk rasa mulai meninggalk­an lokasi.

Sekitar pukul 18.45, tiba-tiba terjadi bentrokan antara massa dan petugas keamanan. Seke- lompok pemuda yang beratribut organisasi mahasiswa Islam merangsek barikade polisi di depan Istana Merdeka. Upaya tersebut dihalangi kelompok massa yang lain.

Entah siapa yang memulai, setelah itu terjadi pelemparan ke arah polisi. Situasi memanas. Polisi melepaskan tembakan gas air mata. Hal tersebut membuat pendemo kocar-kacir.

Kerusuhan meluas. Beberapa kendaraan polisi dibakar. Kericuhan merembet ke lokasi lain. Di antaranya Jalan Medan Merdeka Utara depan kantor Mahkamah Agung dan Jalan Veteran belakang kompleks istana kepresiden­an. Fasilitas publik seperti lampu lalu lintas dan taman rusak. Petugas Paspampres bersenjata lengkap berjaga-jaga di balik terali besi.

Massa baru mundur setelah seorang ulama di mobil komando meminta mereka mundur. Pukul 20.46 kondisi mulai kondusif. Massa berangsur meninggalk­an lokasi. Ada juga yang bergerak menuju gedung DPR.

Hingga berita ini ditulis pukul 23.00, situasi di sejumlah titik di ibu kota belum benar-benar kondusif. Minimarket Pluit, Jakarta Utara, dirusak dan dijarah. Kerusuhan juga terjadi di kawasan Luar Batang dan Muara Baru.

Surabaya Kondusif Kericuhan di beberapa titik di Jakarta membuat warga di kotakota lain khawatir hal serupa akan terjadi. Termasuk warga di Surabaya. Apalagi, ada kabar melalui media sosial bahwa bakal ada pengerahan ribuan orang untuk masuk ke Kota Pahlawan.

Benarkah? Pihak kepolisian menegaskan bahwa semua kabar itu bohong. Suasana Surabaya dan Jawa Timur sangat kondusif. ’’Tidak ada informasi itu (pengerahan massa, Red). Surabaya damaidamai saja,’’ tegas Kapolresta­bes Surabaya Kombespol Iman Sumantri saat dihubungi tadi malam pukul 22.30.

Reaksi Presiden Lepas tengah malam, sekitar pukul 00.15, Presiden Jokowi menggelar jumpa pers di Istana Negara. Dia menilai kerusuhan dalam unjuk rasa terjadi karena ditunggang­i oleh kepentinga­n politik tertentu.

Dia meminta para pengunjuk rasa kembali ke rumah dan daerah masing-masing dengan tertib. Jokowi mengapresi­asi kerja keras petugas keamanan yang melakukan pendekatan persuasif sehingga situasi tetap kondusif. (byu/dod/ tyo/jun/wan/did/rid/c9/c5/ca)

 ?? RAKA DENNY/JAWA POS ?? TUNTUT KESETARAAN HUKUM: Ratusan ribu pengunjuk rasa yang datang dari segenap penjuru Indonesia memadati seputaran Monas, Masjid Istiqlal, Balai Kota DKI, dan Istana Presiden.
RAKA DENNY/JAWA POS TUNTUT KESETARAAN HUKUM: Ratusan ribu pengunjuk rasa yang datang dari segenap penjuru Indonesia memadati seputaran Monas, Masjid Istiqlal, Balai Kota DKI, dan Istana Presiden.
 ?? MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ?? ANARKISTIS: Mobil dibakar massa saat bentokan antara pendemo dan aparat di depan Istana Merdeka, Jakarta, tadi malam (4/11).
MIFTAHULHA­YAT/JAWA POS ANARKISTIS: Mobil dibakar massa saat bentokan antara pendemo dan aparat di depan Istana Merdeka, Jakarta, tadi malam (4/11).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia