Melania Ajak Perangi Perundungan
Malah Dirundung karena Kelakuan Trump
WASHINGTON – Melania Knauss kembali berpidato. Kamis malam waktu setempat (3/11) istri kandidat presiden (capres) dari Partai Republik Donald Trump tersebut menyampaikan visinya sebagai calon first lady. Prioritas utamanya adalah memerangi perundungan alias bullying. Bukan hanya di dunia nyata, tapi juga media sosial.
”Mengolok-olok, merundung, atau memukul anak laki-laki atau perempuan berusia 12 tahun bukanlah hal yang biasa saja,” kata perempuan 46 tahun itu saat berkampanye untuk suaminya di pinggiran Kota Philadelphia, Negara Bagian Pennsylvania. Kalimat itu jelas membuat massa bertepuk tangan.
Yang Melania sampaikan itu memang benar. Perundungan, baik secara langsung atau lewat media, bukanlah perbuatan baik. ”Kita harus mencari cara yang lebih baik untuk bisa saling berbicara. Kita harus mencari cara yang lebih baik untuk mendukung dan menghormati nilai-nilai positif demi anak-anak kita. Terutama di media sosial,” lanjut ibu satu putra tersebut. Dia berjanji memerangi perundungan secara nasional jika Trump memenangi pemilihan presiden (pilpres) dan dirinya menjadi first lady Negeri Paman Sam.
Sebagaimana pidato pertamanya dalam Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) Juli lalu, Melania memang sukses mencuri perhatian. Tapi, itu terjadi sebelum media mempertanyakan keaslian pidato yang bagian terpentingnya persis dengan pidato Ibu Negara Michelle Obama.
Kali ini pun pidato Melania kembali memantik kontroversi. Bukan tentang asli tidaknya pidato tersebut, melainkan kebenaran kata-katanya.
”Suaminya sendiri adalah bagian dari masalah (perundungan) tersebut. Kita semua tahu bagaimana dia (Trump, Red) mengolok-olok orang lain, merendahkan orang hanya karena penam pilannya, atau meremehkan inteligensi orang. Jika perundungan itu bukan hal yang baik untuk dilakukan anak-anak, mengapa hal itu menjadi oke jika dilakukan orang dewasa? Donald Trump?” kritik Anderson Cooper dari CNN saat mewawancarai tim sukses Trump.
Kellyanne Conway, chairwoman tim sukses Trump, membela Melania. Dia mengatakan bahwa mantan model dari Slovenia itu hanya berusaha menanggapi masalah utama yang terjadi pada era modern kali ini. Tapi, dia sama sekali tidak menyinggung Trump, yang rajin mencuit pada pagi buta. Juga, sering kali, yang disampaikan taipan 70 tahun itu terlalu menyakitkan.
Tanpa riset dan terkesan asal bicara, Trump sering menuduh orang lain dari panggung kampanye. Mulai mengatakan bahwa Presiden Barack Obama tidak lahir di AS hingga menyebut Obama dan Clinton sebagai bapak militan Negara Islam alias Islamic State (ISIS). Beberapa waktu lalu dia merundung Hillary Clinton terkait dengan skandal surat elektronik (surel) sang mantan menteri luar negeri itu. Dia bahkan menjulukinya sebagai Corrupt Hillary.
”Merundung dengan niat jahat memang bukan hal yang baik,” kata Conway. Dia berusaha menyelamatkan Melania dari fakta yang mengatakan bahwa Trump adalah capres yang paling pandai mem- bully orang lain. Perempuan 49 tahun itu lantas menegaskan bahwa Twitter adalah ranah publik yang tidak hanya menjadi dominasi politisi. Karena itu, dia mengimbau rakyat untuk tidak memolitisasi apa pun dari Twitter atau mudah terpancing emosi hanya karena punya pendapat yang berbeda. (Reuters/CNN/ BBC/hep/
c11/any)