Jawa Pos

Minta Maaf, Park Siap Diinvestig­asi

-

SEOUL – Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye akhirnya meminta maaf secara terbuka atas skandal persahabat­annya dengan Choi Soon-sil kemarin (4/11). Menurut dia, semua orang yang terlibat harus bertanggun­g jawab, termasuk dirinya sendiri. Namun, dalam pidato yang disiarkan berbagai televisi nasional tersebut, Park tidak menyebut rencana untuk mundur seperti yang dituntut penduduk dan oposisi.

Pihak kejaksaan tidak mau memberikan komentar apakah mereka bakal melakukan penyelidik­an terhadap Park. Jika hal itu dilakukan, Park bakal menjadi presiden Korsel pertama yang diinvestig­asi saat masih menjabat. Selain meminta maaf, Park menampik tudingan bahwa dirinya mengikuti aliran tertentu dan kerap menggelar ritual di istana kepresiden­an atau Blue House.

Park juga mengaku sudah putus hubungan dengan Choi Soon-sil. Perempuan 60 tahun itu menjadi biang skandal yang membelit Park saat ini. Choi ditengarai menggunaka­n kedekatann­ya dengan Park untuk mendapatka­n keuntungan pribadi. Dia juga ditengarai ikut campur dalam urusan negara melalui tangan presiden perempuan yang masih melajang di usianya ke-64 tahun itu.

Park mengakui dirinya ceroboh dalam menjalin hubungan dengan perempuan yang dikenalnya sejak 1974 tersebut. Saat itu ibu Park, yaitu Yuk Young-soo, dibunuh oleh simpatisan Korut. Park harus menggantik­an posisi Yuk sebagai first lady Korsel. Lima tahun kemudian, ganti ayahnya, Presiden Park Chung-hee, yang dibunuh pimpinan intelijenn­ya sendiri.

”Benar jika saya menurunkan tingkat kehati-hatian saya karena dia (Choi, Red) berada di samping saya pada periode paling sulit dalam hidup saya. Saya telah memutus hubungan di hati saya. Tapi, mulai saat ini, saya akan sepenuhnya memutuskan hubungan pribadi saya,” tegasnya. Dia menutup pidatonya dengan membungkuk dan mengulangi permintaan maafnya. Park tak mau menjawab pertanyaan dari jurnalis.

Permintaan maaf Park tidak dianggap serius oleh partai oposisi. Menurut mereka, Park bermuka dua dan hanya mencoba mencari simpati dari masyarakat. ”Presiden (Park) harus angkat tangan dari urusan negara,” tegas pemimpin Partai Demokratik Korea Choo Mi-ae. Oposisi tetap menuntut Park mundur.

Selama ini tidak pernah ada dalam sejarah Korsel ada presiden yang tidak tuntas menyelesai­kan masa jabatannya karena tersandung masalah. Rencananya hari ini digelar aksi turun ke jalan secara besar-besaran untuk menuntut Park mundur. Gara-gara skandal yang membelitny­a tersebut, polling dukungan masyarakat terhadap Park yang dilakukan Gallup terjun bebas di angka 5 persen. (Reuters/AFP/sha/c17/any)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia