Jawa Pos

54 Korban Tewas, 6 Orang Hilang

Hari Ketiga Tenggelamn­ya Kapal TKI Ilegal di Batam

-

BATAM – Satu demi satu korban tenggelamn­ya kapal pengangkut tenaga kerja Indonesia (TKI) di perairan Batam berhasil ditemu kan. Kemarin tim gabungan menemukan 36 jenazah. Dalam tiga hari pencarian mulai Rabu ( 2/ 11), sebanyak 54 korban ditemukan tidak bernyawa. Se mentara itu, 41 korban lainnya selamat.

Kepala Basarnas Kepulauan Riau (Kepri) Abdul Hamid menyatakan, masih ada enam korban yang hilang. Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian. ’’Ada 14 armada yang kami turunkan. Mulai unsur TNI-AL, kepolisian, TNI-AD, KPLP, imigrasi, dan SAR,’’ jelasnya kemarin.

Evakuasi korban terbentur data jumlah penumpang yang tidak pasti. Namun, petugas berpatokan pada data awal bahwa kapal yang berangkat dari Johor, Malaysia, menuju Batam itu mengangkut 101 orang.

Petugas menghadirk­an Dodi, salah seorang anak buah kapal (ABK) yang selamat, untuk menunjukka­n posisi pasti tenggelamn­ya kapal. ’’Dia memberikan posisi pasti untuk menindakla­njuti pencarian bangkai kapal. Posisi tenggelamn­ya di 700 meter sebelum Pantai Tanjung Memban,’’ ujar Abdul.

Selain untuk mengetahui posisi bangkai kapal, Dodi dihadirkan untuk membantu evakuasi korban yang diduga masih terjebak di dalam bangkai kapal. ’’Kami berusaha mencari bangkai kapal, kemudian ditindakla­njuti dengan penyelaman,’’ katanya.

Batam Pos ( Jawa Pos Group) melaporkan, Dodi selamat setelah berenang sekuat tenaga ke darat. Dia mengaku baru beberapa bulan menjadi kru kapal penye- lundup TKI ilegal. Dodi dibayar Rp 1 juta untuk sekali jalan.

Saat diminta menunjukka­n lo kasi tenggelamn­ya kapal, dia agak kesulitan. Sebab, saat ber layar, kapal tidak meng gunakan GPS. Panduannya hanya kompas untuk mencari titik ber sandarnya kapal. ’’Sekitar satu mil (dari bibir pantai) teng gelamnya,’’ katanya.

Soal jumlah penumpang, Dodi punya versi sendiri. ’’Setahu saya, semua ada 96 orang, campur ABK tiga orang,’’ ujarnya.

Dodi mengaku tidak ingat detikdetik tenggelamn­ya kapal. Kejadianny­a begitu cepat. Yang pasti, petaka itu berawal ketika kapal menabrak karang. ’’Kemudian, semua penumpang turun karena air surut. Kemudian, setelah keluar, berjalan lagi beberapa meter, ribut itu datang lagi,’’ ungkapnya.

Ketika kapal mulai tenggelam, Dodi sempat berteriak kepada Herman (nakhoda) untuk membawa kapal menuju ke daratan terdekat. Namun sayang, sebelum sampai ke daratan, kapal mereka terbalik. ’’Waktu tenggelam, Dodi langsung berenang ke darat sambil teriak minta bantuan nelayan,’’ ujarnya.

Selain Dodi, Herman sang nakhoda juga selamat. Namun, dia kabur. Sementara itu, Darus, ABK lainnya, diduga meninggal karena tidak bisa berenang. ’’Dodi takut dan trauma, makanya Dodi lari,’’ ungkapnya. (JPG/c5/ca)

 ?? CECEP MULYANA/BATAM POS ?? KERJA KERAS: Petugas Basarnas mengevakua­si korban meninggal akibat tenggelamn­ya kapal pengangkut TKI ilegal di perairan Batam.
CECEP MULYANA/BATAM POS KERJA KERAS: Petugas Basarnas mengevakua­si korban meninggal akibat tenggelamn­ya kapal pengangkut TKI ilegal di perairan Batam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia