Naik Posisi karena Rotasi
BANGKALAN – Konfigurasi papan atas klasemen sementara Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 kembali berubah. Posisi Madura United yang pekan lalu melorot ke peringkat ketiga kini kembali menduduki singgasana. Kesuksesan itu diraih seiring kemenangan telak 4-1 (1-0) atas Persegres Gresik United.
Empat gol kemenangan di Stadion Gelora Bangkalan tersebut dilesakkan Slamet Nurcahyono (18’), Patrich Wanggai (51’), Fabiano Da Rora (75’), dan Elthon Maran (88’). Tim tamu hanya bisa mencetak gol hiburan di pengujung pertandingan melalui Hendry Satriadi.
Nah, jika Madura United menapak ke puncak, sederet catatan negatif harus diterima Persegres. Pertama, itu merupakan kekalahan ketiga secara beruntun yang dialami Sasa Zecevic dkk sejak kemenangan 2-1 atas Pusamania Borneo FC di Gresik (16/10).
Lalu, empat gol yang bersarang di gawang M. Irfan membuat tim berjuluk Laskar Joko Samudro tersebut menjadi tim dengan jumlah kebobolan terbanyak. Total, ada 53 gol yang bersarang di gawang Persegres dalam 27 pertandingan. Parahnya, sejak ditangani Eduard Tjong (2/10), Persegres tidak pernah sekali pun menang setiap melakoni laga away. Lalu, apa yang salah dengan Persegres?
’’Saya rasa kami kurang percaya diri,’’ kata Manajer Persegres Bagoes Cahyo Yuwono ketika ditemui seusai pertandingan. Tanpa pilar andalan seperti duo top scorer Patrick da Silva (8 gol) dan Oh In-kyun (4 gol) serta Gustavo Giron yang tidak juga berhasil pecah telur, Persegres seperti bermain tanpa skema.
Selain itu, lawan yang dihadapi memiliki kualitas dua tingkat di atas mereka. ’’ Jadi, ini yang secepatnya harus kami evaluasi,’’ ungkap manajer yang mulai menjabat sejak April 2014 tersebut.
Bagoes menjamin posisi Eduard Tjong tetap aman. Menurut dia, Edu –sapaan Eduard– tak bisa disalahkan karena baru bergabung selama sebulan. ’’ Lagian, lawan kami ini tergolong kuat. Jadi, saya menganggap kami sedang apes saja,’’ ucapnya. (apu/c5/bas)