Jawa Pos

Kutukan Bernama The Toffees

-

LONDON – Empat kemenangan dan empat kali clean sheet sepanjang Oktober lalu membuat Chelsea bisa merangsek ke empat besar. Dengan 22 poin, The Blues –sebutan Chelsea– bersaing ketat dengan tiga tim teratas yang sama-sama mengoleksi 23 poin. Yakni, Manchester City, Arsenal, dan Tottenham Hotspur.

Kini bulan telah berganti. Skuad Antonio Conte itu ditantang untuk bisa melanjutka­n tren positif. Apalagi, lawan Chelsea pada awal November atau di Stamford Bridge dini hari nanti WIB tidak bisa terbilang ringan. Yaitu, Everton yang hanya satu setrip di bawah Chelsea.

The Toffees –julukan Everton– pun selalu menjadi batu sandungan Chelsea dalam tiga pertemuan setahun terakhir. Catatannya adalah dua kali The Blues menelan kekalahan dan satu laga lainnya di Stamford Bridge pada 16 Januari lalu berakhir seri 3-3. ’’Mereka (Everton, Red) seperti kutukan. Tapi, kami tentu ingin mempertaha­nkan momentum sejak bulan lalu,’’ ucap Cesar Azpilicuet­a, bek Chelsea, di situs resmi klub.

Bersama David Luiz dan Gary Cahill, Azpilicuet­a menjadi kunci solidnya back three Chelsea dalam skema 3-4-3. Mereka mampu menyulitka­n lawan dalam mencetak gol. Praktis hanya 20 persen tembakan yang mengarah ke gawang Thibaut Courtois dalam empat laga terakhir. Bahkan, pekan lalu Southampto­n dipaksa hanya membuat sekali shot on target.

Padahal, bila dibandingk­an dengan Everton, Soton –sebutan Southampto­n– ataupun Manchester United (yang dihajar 0-4, 24/10) membuat rata-rata tembakan lebih banyak musim ini. Soton memiliki 16,2 shot per laga dan United 18,2. Everton? Hanya 14,4 shot per laga. ’’Kami akan terus berupaya mereduksi peluang-peluang lawan. Seperti tugas bagi striker untuk mencetak gol,’’ jelas Azpilicuet­a.

Namun, Everton punya kekuatan sama dengan Chelsea. Yakni, kuat dalam bertahan. Hingga pekan kesepuluh, baru delapan gol yang bersarang ke gawang Maarten Stekelenbu­rg. Everton pun menjadi klub dengan pertahanan terbaik kedua di Premier League setelah Tottenham yang kebobolan lima gol.

Itulah tugas kreator serangan Chelsea seperti Eden Hazard, Victor Moses, hingga Pedro Rodriguez. Apalagi, Diego Costa tengah

on fire setelah mengemas 8 gol dari 11 laga di berbagai ajang.

Conte menyatakan, Everton punya kemampuan yang tidak berbeda jauh dengan klub-klub langganan top four Premier League. Apalagi, Manchester City pernah ditahan seri 1-1 di Etihad (15/10). ’’Mereka akan menyiapkan cara yang sama (seperti saat menahan City). Besok (hari ini, Red) jadi laga yang berat,’’ kata mantan pelatih timnas Italia tersebut kepada ESPN.

Sementara itu, pelatih Everton Ronald Koeman menilai laga melawan Chelsea tidak hanya menunjukka­n persaingan antar pertahanan kedua tim. Dilansir London Evening

Standard, Koeman mengungkap­kan bahwa bukan soal 3-4-3 yang membuat Chelsea pada era Conte bermain excellent dalam empat laga terakhirny­a. ’’Tim ini (Chelsea) juga bermain dengan intensitas tinggi dan start yang agresif di setiap laga. Jadi, kami harus bersiap untuk itu,’’ tuturnya. ( ren/c14/dns)

 ??  ?? HEAD-TO-HEAD: David Luiz menjadi tumpuan belum kebobolann­ya Chelsea dalam empat laga terakhir. Romelu Lukaku siap unjuk gigi lawan mantan klub.
HEAD-TO-HEAD: David Luiz menjadi tumpuan belum kebobolann­ya Chelsea dalam empat laga terakhir. Romelu Lukaku siap unjuk gigi lawan mantan klub.
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia