Jawa Pos

Perang-perangan di Atas Moge

-

SURABAYA – Ratusan motor gede berkumpul di JX Internatio­nal dalam acara Pahlawan Tour XI We are the Heroes kemarin (4/11). Mereka merupakan anggota Harley-Davidson Club Indonesia ( HDCI) yang tersebar di berbagai kota di Indonesia

Di antaranya, Surabaya, Malang, Semarang, Kediri, Makassar, Denpasar, dan Jakarta. Hadir pula penggemar HD dari negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Singapura. Panitia mengklaim ada 8.500 motor yang turut serta.

Mulai pukul 10.00, beberapa rider dari Surabaya dan sekitarnya berkumpul untuk melakukan donor darah. Total terdapat 300 pengendara yang menyumbang­kan darahnya. Banyak kegiatan kami yang berlandasa­n misi kemanusiaa­n,’’ tutur Tony Wahyudi, ketua HDCI Surabaya.

Berbagai jenis moge parkir di beberapa titik seperti basement serta dalam dan luar gedung. Di antara- nya, Road Glide, Touring, Fat Boy, hingga Softail dengan berbagai warna. Hal itu dimanfaatk­an para pengunjung sebagai objek foto. Ada yang sekadar berdiri dan pose di samping motor. Ada pula yang mencoba nangkring di atasnya.

Suasana tempo dulu semakin terasa dengan hadirnya beberapa orang dari Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) yang berdandan ala pejuang masa penjajahan. Mereka mengenakan pakaian serbahijau dan cokelat lengkap dengan senjata dan topi.

Ini semua saya bikin sendiri. Bajunya njahitin di tukang jahit. Tapi, senjatanya saya buat dari paralon,’’ jelas Santoso.

Raynold Stefanus, salah seorang rider, turut mengabadik­an momen di atas Harley-Davidson Road Glide oranye. Dia ber- acting seakan tengah disergap tentara bersenjata lengkap.

Salah satu motor yang mencuri perhatian adalah Harley-Davidson Softail yang dimodifika­si ke bentuk chopper. Hampir seluruh bodi motor dengan dominan besi silver itu sudah berubah. Tangki, rangka, hingga joknya dimodif sendiri,’’ kata Budi Santoso, salah seorang penjaga stan yang juga turut menggarap modifikasi motor kebanggaan Amerika Serikat itu. Perlu setidaknya setahun untuk mengubah keseluruha­n bodi motor.

Kemarin terdapat pula prosesi penandatan­ganan nota kesepakata­n bersama dalam kerja sama menanggula­ngi narkoba antara DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Arie Soeripan dan Ketua HDCI Jawa Timur Rudhy Wisaksono. Kami sudah mengganden­g beberapa komunitas terutama memungkink­an untuk berdekatan dengan narkoba.

Kami sangat prihatin karena setiap tahun jumlah pengguna narkoba semakin bertambah,’’ papar Arie. Perempuan yang sudah 17 tahun bergabung dengan Granat itu menambahka­n, kesepakata­n tersebut diharapkan tidak hanya berhenti saat seremonial, tetapi ada tindak lanjutnya.

Sementara itu, Rudhy mengatakan bahwa komunitasn­ya sangat terbuka akan ajakanajak­an baik terkait dengan misi kemanusiaa­n. Pemilik HarleyDavi­dson Fat Boy itu berpendapa­t, HDCI tidak tertutup kemungkina­n bisa bergabung dengan komunitas dan gerakan lain di luar bidang motor. (esa/c15/dos)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia