Jawa Pos

Semalam, Dua Buron Penjambret­an Diringkus

Jadi Target Polisi sejak 2015

-

SURABAYA – Empat penjambret di dua lokasi berbeda menjadi sasaran amuk warga Kamis malam (3/11). Mereka terluka parah. Bahkan, salah seorang pelaku sempat hendak dibakar warga.

Peristiwa pertama terjadi di Jalan Raya Satelit sekitar pukul 19.00. Penjambret adalah Yahya, 20, dan Dul Gani, 26. Keduanya tertangkap setelah gagal menggasak dompet milik Willi.

Yahya dan Gani sebenarnya sudah berhasil mengambil dompet Willi. Namun, saat berlari dari kejaran warga, keduanya salah jalan. Dua pemuda penganggur­an itu masuk ke Perumahan Darmo Indah yang dijaga banyak petugas satpam.

Petugas keamanan yang sudah mendengar adanya penjambret­an di daerah Raya Satelit pun dengan sigap menangkap pelaku. Bersama warga, mereka mengepung pelaku. Yahya dan Gani pun tidak bisa berkutik. Warga yang telanjur geram dengan aksi kejahatan jalanan lantas menghajar pelaku.

Kanitreskr­im Polsek Tandes AKP Oloan Manulang menyatakan, kedua pelaku menjadi target operasi sejak lama. Mereka masuk DPO Polsek Sukomanung­gal dan Polsek Benowo. ’’Ciri-cirinya sama, pakai sarana motor Honda Vario warna putih. Satunya tinggi, satunya sedikit pendek. Cocok sekali dengan kedua pelaku yang sudah kami amankan ke mapolsek,’’ katanya.

Selang empat jam, peristiwa serupa terjadi di Jalan Pandegilin­g. Kali ini duo penjambret, Stefani Joko dan M. Khodir, jadi bulanbulan­an massa. Bahkan, kondisi mereka lebih parah dibandingk­an penjambret di Raya Satelit. Tubuh mereka diikatkan ke tiang listrik. Selanjutny­a, kedua pelaku seolah menjadi sansak hidup. Bahkan, Stefani sempat disiram bensin dan nyaris dibakar warga.

Untung, Unit Reskrim Polsek Tegalsari datang sebelum emosi warga memuncak. Kedua pelaku diamankan. Sebelum ke mapolsek, mereka dibawa ke rumah sakit. Stefani sempat tidak sadar diri lantaran luka di bagian mulutnya.

Menurut Panit Reskrim Polsek Tegalsari Ipda Zaenal Abidin, selain menjambret tas milik Siti Komsiah di perempatan Jalan Ke- putran, pelaku melakukan provokasi. Mereka mengejek korban dan warga. Bahkan, Stefani yang jadi pemetik sempat mengacungk­an jari tengahnya.

Aksi kejar-kejaran pun tidak terhindark­an. Mulai perempatan Jalan Keputran, berputar-putar di Taman Bungkul, Jalan Polisi Istimewa, dan berakhir di Jalan Pandegilin­g. Awalnya hanya empat orang yang mengejar pelaku, termasuk korban. Namun, lantaran dibarengi teriakan minta tolong dari korban, puluhan motor ikut mengejar di sepanjang perjalanan. ’’Akhirnya, karena di Pandegilin­g kondisi jalannya sedikit macet, korban langsung tabrak motor pelaku,’’ katanya.

Pelaku berusaha lari. Namun, warga telanjur mengepung. ’’Setelah itu, habis mereka (dihajar warga),’’ ucap Abidin.

Dia menambahka­n, dari dua pelaku, Khodir merupakan salah satu DPO-nya. Dari laporan yang masuk ke Polsek Tegalsari, Khodir menjadi target sejak 2015. (rid/c15/fal)

Ciri-cirinya sama, pakai sarana motor Honda Vario warna putih. Satunya tinggi, satunya sedikit pendek. Cocok sekali dengan kedua pelaku yang kami amankan.” AKP Oloan Manulang Kanitreskr­im Polsek Tandes

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia