Si Jangkung Terkena Morbili
SIDOARJO – Mochammad Arianto Pribadi alias Kuncung, warga Desa Pejangkungan, Kecamatan Prambon, terbaring lemah di RSUD Sidoarjo kemarin (7/11). Pria 26 tahun itu terkena morbili. Badannya terasa begitu panas dan pusing. Bahkan, muncul ruam di sekujur tubuhnya.
Pria dengan tinggi badan 220 sentimeter tersebut tiba di RSUD pada pukul 00.30. Dia dikirim langsung oleh Puskesmas Prambon. Sebab, demam Arianto sangat tinggi. Kini, dia dirawat inap di Ruang Tulip RSUD Sidoarjo.
Demam tinggi dan pusing mem- buat Arianto gelisah. Dia hanya bisa terbaring di ranjang rumah sakit tanpa melakukan aktivitas lain. Ruang geraknya juga terbatas lantaran ranjang tersebut tidak bisa menampung seluruh tubuh Arianto yang terlalu tinggi. Jika berbaring, setidaknya setengah meter kakinya harus mengambang. ’’Iya kasurnya tidak cukup,’’ ujarnya.
Arianto mengatakan, dirinya merasakan pusing di kepalanya sejak empat hari lalu. Badannya juga demam tinggi. Aktivitasnya sangat terganggu. Setelah empat hari menahan sakit, akhirnya dia tidak tahan dan memeriksakan diri ke Puskesmas Prambon. ’’Saya datang pukul 22.00. Saya diperiksa. Karena panas tinggi, saya dirujuk ke RSUD Sidoarjo. Diantar langsung oleh ambulans puskesmas,’’ tuturnya.
Saat ini Arianto dirawat di Ruang Tulip bersama dua pasien umum lainnya. Putra pasangan Abdul Rosad dan Sumarti itu pun menjadi pusat perhatian para penghuni ruangan. Sebab, tinggi badannya tidak normal seperti manusia pada umumnya. Meski begitu, Arianto cuek dan hanya berbaring di ranjang
Arianto menceritakan, dirinya tetap menjalankan diet yang dianjurkan ahli gizi rumah sakit. Mulai mengonsumsi sayur hingga buah. Dia juga mengurangi porsi nasi untuk menekan gula darah. Sebab, sebelumnya gula darahnya mencapai 426 mg/dL. ’’Saya tidak masalah dengan diet. Sakit saya juga bukan karena diet. Kata dokter gabagen,’’ ujarnya.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Sidoarjo dr Syamsu Rahmadi SpS menjelaskan, kondisi Arianto masih lemas karena panas tinggi. Apalagi, Arianto sampai muntah. Setelah pemeriksaan laboratorium, Arianto yang sempat dirawat di instalasi gawat darurat (IGD) itu langsung dipindah ke Ruang Tulip.
’’Pasien terkena morbili atau yang sering disebut gabagen,’’ katanya. Morbili adalah penyakit yang disebabkan virus morbili. Biasanya ditandai dengan panas, mata merah, pusing, hingga disertai ruam pada tubuh. Penyakit tersebut tergolong menular.
Syamsu mengatakan, pihaknya saat ini memperbaiki keadaan umum pada pasien. Menurut dia, penyakit pasien saat ini tidak terkait sama sekali dengan gigantisme yang dideritanya. Bahkan, gula darahnya sudah normal. ’’Ini murni morbili,’’ ujarnya.
Setelah sembuh dari morbili, rencananya tim dokter mengirim Rianto ke RSUD dr Soetomo untuk pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI). Tujuannya, mengetahui penyebab gigantisme yang dialami Arianto. ’’Ini pemeriksaan MRI biasa. Kami juga sudah berkoordinasi dengan RSUD dr Soetomo. Setelah diperiksa, langsung kembali ke Sidoarjo,’’ tandasnya. (ayu/c7/pri)