Jawa Pos

Ayah Ajak Bunuh Diri Dua Anaknya

Tenggak Baygon, 1 Tewas, 2 Kritis

-

SEMARANG – Ini merupakan drama keluarga yang cukup memilukan. Diduga frustrasi lantaran terbelit masalah keluarga, seorang ayah nekat mengajak bunuh diri dua anaknya dengan menenggak racun serangga merek Baygon. Akibatnya, putri sulung yang masih berusia 7 tahun tewas dalam perjalanan ke rumah sakit. Sementara itu, kondisi si ayah dan putra bungsunya kritis dan masih dirawat intensif di RS Roemani, Semarang.

Ayah supernekat tersebut diketahui bernama David Nugroho, 30, warga Jomblang Perbalan, RT 07, RW 02, Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Semarang. Dua anaknya bernama Aura Safya Nugroho, 7, dan Junior Ronald Nugroho, 3. Nyawa Aura yang tercatat sebagai siswi kelas I SD Negeri 3 Candi tidak terselamat­kan.

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Semarang, aksi nekat David itu diketahui kemarin (8/11) sekitar pukul 03.30. Yang pertama mengetahui adalah Fatmaya, ibunda David, yang tinggal serumah dengan korban.

Menurut Ketua RT 07, RW 02, Kelurahan Candi, Siswanto, awalnya, Fatmaya mendengar suara rintihan kedua cucunya dari dalam kamar David. Namun, saat itu si nenek kesulitan masuk karena pintu kamar dikunci dari dalam. Karena itu, dia lantas meminta tolong Siswanto.

Begitu menerima laporan, Siswanto langsung mendatangi rumah korban. Dia mencoba mengetuk pintu kamar David. Namun, tidak ada jawaban. Bahkan, saat digedor-gedor, juga tidak ada respons dari dalam.

”Karena nggak dibuka, lalu saya dobrak, tapi pintu masih terganjal. Saat saya intik (intip, Red), ternyata di belakang pintu diganjel lemari,” ujarnya.

Merasa kerepotan, Siswanto lantas meminta bantuan tetanggany­a, Ro- wiyan, 56. Keduanya kembali mencoba membuka paksa pintu kamar korban dari luar. Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Selanjutny­a, Rowiyan mengambil tangga dan mencoba masuk lewat atap rumah. Dia membuka genting dan menjebol plafon kamar korban.

”Di rumah Bu Fatmaya, ada tiga kamar. Kamar Mas David yang paling belakang. Tadi pas saya intip dari atas, kondisinya gelap karena listriknya dimatikan,” jelasnya.

Setelah berhasil masuk kamar lewat atap, Rowiyan langsung menyalakan sakelar listrik. Alangkah terkejutny­a Rowiyan saat melihat ayah dan dua anaknya sudah tergeletak di kasur dengan mulut berbusa.

”Saya melihat kepala kedua anaknya berada di pangkuan Mas David. Jadi, kakinya membujur di pinggir spring bed,” katanya.

Rowiyan menjelaska­n, David seharihari bekerja sebagai sopir di salah satu perusahaan di Kota Semarang. Putra pasangan Fatmaya dan Buiren itu beristrika­n Dian Kumala Dewi yang kabarnya sudah dua minggu tidak pulang.

”Mas David orangnya baik. Kalau penyebabny­a masalah ekonomi saya kira tidak. Dia kan masih ditopang sama orang tuanya,” ujarnya.

Siswanto menambahka­n, sehari sebelum berbuat nekat, David masih terlihat bercengker­ama dengan kedua anaknya di depan rumah. Bahkan, malam sebelumnya, dia juga sempat begadang dengan pemuda setempat.

”Kemarin siang (Senin, 7/11, Red) dia masih guyonan sama dua anaknya di depan rumah. Dia sama anaknya main motor-motoran di bawah situ. Terus malam kemarin, juga ada yang bilang masih begadang sama tetangga di sini,” imbuh Siswanto.

Dokter Forensik dan Medicolega­l RSUP dr Kariadi Semarang Gatot Suharto menjelaska­n, dari hasil otopsi, korban tewas dengan luka pada usus akibat minum racun serangga.

”Dari pemeriksaa­n fisik luar, terdapat tanda mati lemas. Pemeriksaa­n dalam, ada kerusakan usus (saluran cerna, Red), hati, dan ginjal akibat keracunan organofosf­at,” jelasnya. (mha/aro/ce1/c5/ami)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia