Fisik dan Pertahanan Jadi PR Riedl
HANOI – Tidak ada alasan lagi bagi Alfred Riedl untuk tidak memperbaiki fisik penggawa tim nasional (timnas) sekembali mereka ke Indonesia. Sebab, merosotnya stamina pada babak kedua memicu penurunan performa Boaz Solossa dkk.
Buntutnya, tim yang diproyeksikan untuk Piala AFF 2016 tersebut takluk 2-3 (1-1) oleh tuan rumah Vietnam. Itulah kekalahan pertama Garuda –julukan timnas– selama empat uji coba di bawah Riedl selepas dari sanksi FIFA pada Mei 2016.
Padahal, Garuda sempat unggul dua kali. Masing-masing melalui sepakan Boaz pada menit ke-33 dan eksekusi penalti Irfan Bachdim pada menit ke-52, setelah Tran Dinh Dong menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak penalti.
Tapi, seperti juga ketika melawan Myanmar di uji coba sebelumnya, stamina para penggawa Garuda mulai merosot pada 30 me nit terakhir. Kondisi itu membuat Vietnam kian leluasa untuk menggempur.
Tim berjuluk Bintang Emas tersebut akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui Nguyen Cong Phuong. Sebelumnya, Le Cong Vinh lebih dulu membobol gawang Kurnia Meiga pada pengujung babak pertama. Nguyen Van Toan akhirnya menjadi penentu kemenangan tuan rumah tujuh menit sebelum laga di Stadion My Dinh, Hanoi, itu berakhir.
”Bukan berarti kami tidak bermain baik. Hanya, tekanan Vietnam di 15 menit terakhir mem- buat sedikit kesulitan dan Vietnam mampu memanfaatkan itu,” jelas Riedl seusai laga seperti dikutip dari rilis resmi PSSI.
Riedl berjanji membenahi semua kelemahan Garuda dalam sisa sepuluh hari sebelum Piala AFF 2016 bergulir. Selain stamina, buruknya koordinasi lini belakang juga menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Riedl. Berkali-kali Vietnam bisa me- nerobos lewat jantung pertahanan yang dijaga Fachruddin Wahyudi dan Yanto Basna.
Bek kanan Benny Wahyudi juga menjadi titik lemah kemarin. Mayoritas serangan Vietnam dialirkan melalui area yang dikawal bek kanan Arema Cronus itu. Gol kedua tuan rumah juga berawal dari terobosan di area tersebut.
Bisa jadi Benny, Fachruddin, dan Yanto kelelahan setelah juga main penuh empat hari sebelumnya melawan Myanmar. Agak mengejutkan memang Riedl tak menjajal Dominggus Fakdawer atau Hansamu Yama Pranata untuk me- refresh tenaga di barisan pertahanan.
Itu masih ditambah performa tak meyakinkan Kurnia Meiga. Kurnia kerap ragu untuk keluar dari sarangnya. ”Kami harus terus bersemangat dan melakukan evaluasi di sisa waktu sebelum Piala AFF nanti,” kata Irfan.
Ya, meski hasil akhir mengecewakan, Garuda setidaknya bisa mencatat 12 tembakan, 6 di antaranya tepat sasaran. Itu yang terbaik bila dibandingkan dengan tiga uji coba sebelumnya. (ben/c11/ttg)