Pulihkan Reputasi Albiceleste
Jelang Superclasico Menghadapi Brasil
BELO HORIZONTE – Samasama menjalani empat laga di kualifikasi Piala Dunia (PD) 2018 zona Conmebol, jalan takdir Tite dan Edgardo Bauza memang berbeda. Bersama Brasil, Tite sukses membawa Neymar dkk meraih hasil sempurna. Canarinho –julukan Brasil – pun memuncaki klasemen sementara hingga matchday kesepuluh dengan 21 poin.
Lain halnya dengan Bauza. Pelatih yang ditunjuk menangani La Albiceleste –sebutan Argentina– sejak 1 Agustus itu hanya mempersembahkan sekali kemenangan, dua kali seri, dan sekali kalah. Imbasnya, runner-up Piala Dunia 2014 serta Copa America 2015 dan 2016 itu terlempar dari empat besar atau zona lolos otomatis ke PD 2018.
Argentina kini menduduki peringkat keenam dengan 16 poin. Sebagai catatan, selain empat besar, hanya tim peringkat kelima yang punya peluang lolos menuju Rusia dua tahun lagi lewat jalur playoff (kontra juara Oceania). Walhasil, meski sukses merayu Lionel Messi kembali ke timnas, Bauza tetap dikritik karena capaian Albiceleste saat ini.
’’Saya terus terang khawatir dengan posisi kami (di kualifikasi) karena situasi yang tidak menentu, termasuk kasus Bolivia,’’ ucap Bauza kepada Associated Press.
Ya, Bolivia yang saat ini menempati posisi kesembilan dengan 4 poin disanksi FIFA berupa kekalahan masing-masing 0-3 oleh Peru dan Cile. Itu terjadi setelah Bolivia memainkan bek Nelson Cabrera ketika menang 2-0 atas Peru (2/9) dan seri 0-0 lawan Cile (7/9). Padahal, Cabrera seharusnya absen karena menjalani masa hukuman. Hanya, Bolivia masih mengajukan banding.
Terlepas kasus Bolivia, Bauza menilai Argentina tetap harus memperjuangkan nasib sendiri di kualifikasi. ’’Saya percaya jika kami memenangi empat laga home tersisa (sehingga meraih 28 poin di klasemen akhir zona Conmebol), kami bakal lolos,’’ terang pelatih berusia 58 tahun tersebut.
Karena itu, Bauza tidak terlalu terbebani dengan laga Argentina ke depan. Yakni, menghadapi Brasil dalam superclasico di Mineirao, Belo Horizonte, pada Jumat pagi WIB (11/11). Bagi pelatih yang memenangi Copa Libertadores 2014 bersama San Lorenzo tersebut, kalaupun harus memperlakukan istimewa su
perclasico, itu tak lebih untuk memulihkan reputasi Albiceleste.
Bauza pun optimistis dengan peluang timnya. Apalagi setelah Messi yang absen dalam tiga laga terakhir (yang gagal dimenangi Argentina) siap bermain kontra Brasil.
Penyerang Argentina Sergio Aguero memiliki tekad yang sama. Menurut bintang Manchester City tersebut, mengalahkan Brasil yang memiliki tren positif tentu tidak mudah. ( dra/c19/dns)