Tite Lebih Modern ketimbang Bauza
ADENOR Leonardo Bacchi alias Tite versus Edgardo Bauza di level internasional pada Jumat (11/11) memang dipertemukan untuk kali pertama. Tapi, kedua pelatih ternyata pernah berhadapan di level klub, tepatnya di ajang Copa Libertadores 2015.
Saat itu Tite menjadi arsitek klub Brasil, Corinthians. Di sisi lain, Bauza menjadi nakhoda klub Argentina San Lorenzo. Bauza punya reputasi lebih baik karena pada tahun sebelumnya membawa San Lorenzo merebut juara. Meski begitu, dari dua kali pertemuan di grup 2 putaran kedua, Tite berhasil mengungguli Bauza. Yakni, menang 1-0 dalam pertemuan di Estadio Pedro Bidegain, Buenos Aires (kandang San Lorenzo), dan bermain seri tanpa gol di Arena Corinthians, Sao Paulo.
Pada klasemen akhir, Corinthians finis sebagai juara grup, sedangkan San Lorenzo tereliminasi seiring finis ketiga di belakang Sao Paulo. Tapi, langkah Tite bersama Corinthians terhenti di babak 16 besar.
Meski pernah ada rivalitas, Tite mengakui bahwa hubungannya dengan Bauza terjalin baik. Tite yang lebih muda tiga tahun (55 tahun) juga memberikan respek dan apresiasi. ’’Dia (Bauza, Red) adalah sosok pelatih juara. Dia merupakan pemikir taktik yang jitu,” puji Tite sebagaimana diberitakan Esporte. Bicara gelar, Tite sejatinya pernah memenangi Copa Libertadores. Yakni, bersama Corinthians pada 2012.
Kedua pelatih dianggap punya kesamaan taktik. Yakni, menumpukan serangan lewat winger. Tetapi, Tite yang sempat menimba ilmu di beberapa klub Eropa punya kemampuan untuk menata organisasi permainan yang lebih rapi ketimbang Bauza.
Hal itu tidak dibantah Bauza. Pelatih yang menangani klub Brasil seperti Sao Paulo sebelum ditunjuk sebagai arsitek timnas Argentina tersebut menganggap tidak banyak pelatih di Amerika Latin yang termodernisasi dari sisi teknik. ’’Tite adalah salah satunya. Dia menjadi seperti sekarang karena memang secara taktik dan pengalaman sangat matang dengan sepak bola Brasil,” jelasnya seperti dikutip dari Sportv. ( dra/c16/dns)