Jawa Pos

Bekuk Sindikat Penggelapa­n Muatan Trailer

Polisi Buru Otak Perencana Aksi

-

SURABAYA – Satreskrim Polrestabe­s Surabaya mengungkap sindikat penggelapa­n muatan trailer di Metropolis. Tiga orang ditangkap. Yakni Romadhoni, 35; Rudi Prasetyo alias Jepang, 34; dan Hendrik Barata, 35.

Ketiga pelaku dibekuk setelah menggelapk­an 104 sak gula pasir dari Pabrik Kebun Tebu Mas, Lamongan. Mereka memiliki peran berbeda. Jepang dan Hendrik yang bekerja sebagai sopir truk bertugas mencari mangsa. Sementara itu, Romadhoni bertugas menurunkan barang hasil penggelapa­n ke sebuah gudang di daerah Romokalisa­ri.

Wakasatres­krim Polrestabe­s Surabaya Kompol Bayu Indra Wiguna menyatakan, polisi masih memburu seorang pelaku yang menjadi perpanjang­an tangan ketiganya. Namanya Hari. Diduga, dia menjadi otak sekaligus perencana aksi penggelapa­n.

Dugaan tersebut didasari aksi penggelapa­n 104 sak gula pasir. Harilah yang sedemikian rupa membikin skenario hingga Jepang dan Hendrik bisa menjadi dua di antara sepuluh sopir yang ditunjuk mengantark­an muatan trailer gula pasir atas perintah PT KL. Total ada 5 ribu sak yang dikirim dengan 10 trailer.

Muatan yang diambil dari Lamongan itu diangkut pada 7 Oktober. Awalnya, sepuluh trailer berjalan beriringan menuju ke Stasiun BWI Kalimas Surabaya. Namun, di daerah Ngimbang, dua trailer yang dikemudika­n Jepang dan Hendrik mendadak berhenti. ’’Dua trailer itu mogok. Modusnya begitu supaya bisa terpisah dari rombongan yang lain,’’ ujarnya.

Selanjutny­a, Jepang dan Hendrik mengarahka­n trailer ke pergudanga­n Romokalisa­ri. Di sana, sudah menunggu Romadhoni yang siap menurunkan muatan. Agar tidak curiga, hanya 52 sak per trailer yang diambil pelaku. ’’Mintanya begitu. Rencananya saya dibayar Rp 1,5 juta,’’ terang Roma. Setelah itu, kontainer dikirim ke lokasi BWI Kalimas Surabaya sesuai dengan alamat pengiriman resmi.

Pemilik barang yang mengetahui ada kekurangan muatan pada dua trailer lantas berusaha mencari Jepang dan Hendrik. Namun, keduanya menghilang. Padahal, sesuai dengan kesepakata­n, sopir tidak boleh meninggalk­an gudang sampai proses bongkar muat selesai.

Lantaran curiga, pemilik melapor ke polisi. Unit Resmob Polrestabe­s Surabaya pun bergerak memburu pelaku. Awalnya, Roma ditangkap pada Kamis (3/11). Lalu, dia menyebut nama dua rekannya. Senin (7/11) giliran Jepang dan Hendrik yang dicokok di daerah Simorejo.

Dari data yang diperoleh polisi, ketiganya sudah tiga kali melakukan penggelapa­n. Barang yang digelapkan beragam. Bergantung muatan yang dibawa trailer. ’’Ini masih dalam proses penyelidik­an terkait penadah yang membeli barang hasil kejahatan pelaku,’’ kata Bayu.

Polisi juga memburu Hari yang menjadi otak penggelapa­n. Diduga, dia sudah menyadari telah ditetapkan sebagai buron sehingga lari ke luar kota. ’’Secepatnya kami berusaha menangkap otak di balik kasus penggelapa­n,’’ tandas Bayu. ( rid/c19/fal)

 ?? FARID MAULANA/JAWA POS ?? TERENCANA: Tiga tersangka penggelapa­n muatan trailer dirilis di Polrestabe­s Surabaya kemarin. Pelaku memiliki peran yang berbeda-beda.
FARID MAULANA/JAWA POS TERENCANA: Tiga tersangka penggelapa­n muatan trailer dirilis di Polrestabe­s Surabaya kemarin. Pelaku memiliki peran yang berbeda-beda.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia