Jawa Pos

Dari Bersih Kali, Tongsis, sampai Stik Bayam

Tim Terbaik Sidoarjo Zero Waste yang Berangkat ke Singapura (2)

- RESVIA AFRILENE

Sungai kotor berubah asri. Tanaman aneka rupa tumbuh rapi di bantaran. Warga mulai mengurangi penggunaan plastik dan beralih ke ”kantong eksis”. Semua itu terwujud berkat kerja keras mereka selama lima tahun.

SUNGAI sepanjang 700 meter dan lebar 5 meter yang melintasi RW 8, Desa Keboan Anom, itu sangat bersih. Nyaris tak ada sampah yang mengapung ataupun terbawa arus. Airnya juga mengalir lancar. Suasananya benar-benar teduh dan berseri. Untuk pembatas sungai, ada tembok yang tak terlalu tinggi. Kemudian dilapisi dengan cat kuning dan hijau.

Sepanjang bantaran kali itu ditumbuhi beragam tanaman. Mulai jenis tanaman hias, tanaman pangan, tanaman obat keluarga (toga), sampai tanaman sulur. Ada juga beberapa komposter dan tempat sampah yang terlihat di pinggiran sungai. Dari hasil komposter itulah warga mendapatka­n pupuk untuk menyuburka­n tanaman.

Sepetak tanah di pinggir sungai sengaja dibuat menjadi tempat nongkrong atau piknik. ”Dulu enggak begini. Kali di sini masih dibuat MCK sama warga,” papar Ammy Yoga Prajati, 23, Senin lalu (7/11). ”Buat buang sampah juga. Sampai numpuk di bawah jembatan,” sahut Fiona Ayu Kinanti, 24

Yoga dan Fiona adalah anggota EKSIS Forever. Bersama Deby Hartanto, 21, dan Ayun Wahyuni, 25, mereka sukses terpilih sebagai tiga besar tim terbaik Sidoarjo Zero Waste. Hadiahnya adalah terbang ke Singapura.

Mereka berempat adalah anggota Karang Taruna Desa Keboan Anom, Kecamatan Gedangan. EKSIS Forever terbentuk pada 2011. Kepanjanga­nnya adalah Edukatif, Kreatif, Smart, Inovatif, dan Spirit Forever.

Fiona menceritak­an, program kali bersih (prokasih) digalakkan sejak 2013. Mereka miris melihat kebiasaan buruk warga di desa mereka. ”Kalau pagi pasti pada berjajar. Di sana mandi, di sini buang air besar. Duh!” ucap Fiona, gemas. ”Walaupun dilempar batu di air tempat BAB (buah air besar, Red) pun, nggak bakal peduli,” lanjut mahasiswi Fakultas Psikologi Universita­s Muhammadiy­ah Sidoarjo (Umsida) itu.

Dari sana, EKSIS Forever semakin getol menjadwalk­an agenda bersih-bersih sungai. Bahkan, setiap hari mereka berinisiat­if menjaring sampah di sungai, memberikan sosialisas­i kepada warga, sampai melakukan gerakan penghijaua­n di sepanjang ban- taran kali. Mereka juga mengajak anggota karang taruna lain yang mau ikut berkampany­e dengan menuliskan imbauan menjaga kebersihan sungai.

” Kali desoku resik (bersih, Red). Nggak onok (tidak ada, Red) sampah.” Begitulah penggalan kalimat di tembok pembatas sungai yang berada tepat di depan kediaman Kepala Desa Keboan Anom Imanadi. Awalnya warga tak acuh. Beberapa kabar miring sempat berembus. Namun, Fiona dan teman-temannya tak peduli.

Ada warga buang sampah, mereka langsung mengambiln­ya. Ada yang BAB, mereka malah foto-foto. Apalagi kalau ada yang membakar sampah, mereka siram terus dipilah mana yang plastik. Tak jarang masyarakat kesal dengan aksi mereka. ”Sampai penjual tahu telur pernah sebal sama kami,” ujar Ayun, lantas tersenyum.

Putri pasangan Mukrimah dan Rianto itu mengisahka­n, saat mereka kongko di pinggir sungai sekaligus patroli sampah, lewatlah seorang penjual tahu telur. Waktu memasak, dia membuang kulit telur itu di sungai. Fiona, kata Ayun, langsung berjalan ke arah jembatan dan mengambil cangkang telur yang lewat dibawa air. Fiona kemudian meletakkan kulit telur itu di gerobak jualan si bapak. Fiona juga mengingatk­an penjual tahu telur itu agar tidak membuang sampah di sungai lagi.

Sesaat Ayun diam setelah menceritak­an kejadian itu. Lalu, gelak tawa pun pecah. Deby, Yoga, dan Fiona sampai terpingkal-pingkal.

Setahun menjalanka­n program itu, masyarakat RW 8 menjadi sadar pentingnya menjaga kualitas lingkungan. Terutama kebersihan sungai di wilayah mereka. Tak ada lagi aktivitas MCK di bantaran kali.

Bukan hanya itu. Tanaman yang tumbuh di sepanjang bantaran kali pun sangat bermanfaat. Tanaman toga bisa langsung dipetik warga untuk dijadikan minuman herbal. Sedangkan tanaman pangan digunakan untuk membuat produk olahan layak jual. Salah satunya stik bayam.

Saat penjurian sepuluh besar di gedung dinas kebersihan dan pertamanan (DKP), mereka memperkena­lkan stik bayam itu kepada para dewan juri dan mendapatka­n apresiasi. Tak heran jika pada 2014 sungai itu menyabet juara I Program Kali Bersih yang diselengga­rakan Dinas PU Pengairan Sidoarjo.

”Setelah ini kesuksesan mereka harus ditularkan ke RW lain. Desa mendukung,” ujar Sutiyono, Sekdes Keboan Anom, dalam sebuah kesempatan.

Setelah menuntaska­n per- masalahan sungai, EKSIS Forever mulai bergerak mengampany­ekan produk tongsis atau kantong eksis. Produk itu adalah tas belanja yang terbuat dari kain perca. EKSIS Forever getol menyosiali­s asi kantong si s kepada warga desa dan masyarakat. ”Biasanya kalau car free day itu, kami jualan stik bayam sama tongsis. Terus kalau ada acara-acara yang menarik keramaian juga pasti kami cas-cus promosi,” terang Deby.

Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universita­s 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sekaligus pelatih cheerleade­r SMA 3 Sidoarjo tersebut mengaku, bagian paling sulit adalah meyakinkan orang supaya mau mengubah kebiasaan. ” Tapi, kalau tongsisnya bagus, ibu-ibu pasti lama-lama mau pakai,” kata Deby yakin.

”Ibuku setiap ke pasar udah pakai kok. Banyak warga lingkungan yang mulai pakai tongsis juga,” potong Ayun.

Selama ini EKSIS Forever juga selalu membantu pasukan kebersihan DKP setiap ada acara yang melibatkan banyak massa. Misalnya, membersihk­an ribuan botol plastik setelah event Color Run beberapa waktu lalu. ”Pak Amig ( Kepala DKP Kabupaten Sidoarjo Bahrul Amig, Red) ikut memungut sampah sama kami waktu itu,” ucap Fiona. (*/c10/pri)

 ??  ?? KONSISTEN MERAWAT SUNGAI: Dari kiri, Deby Hartanto, Ayun Wahyuni, Fiona Ayu Kinanti, dan Yoga Prajati, saat penganuger­ahan Sidoarjo Zero Waste di AlunAlun Kota Delta Sabtu lalu (5/11).
KONSISTEN MERAWAT SUNGAI: Dari kiri, Deby Hartanto, Ayun Wahyuni, Fiona Ayu Kinanti, dan Yoga Prajati, saat penganuger­ahan Sidoarjo Zero Waste di AlunAlun Kota Delta Sabtu lalu (5/11).
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia