Pasar Keciput yang Masih Renyah
USAHA kecil menengah (UKM) bidang makanan menjadi potensi Desa Temu. Produksi keciput telah menjadi andalan desa di Kecamatan Prambon itu. UKM milik Muhammad Isak adalah yang terbesar. Dalam sehari, dia bisa memproduksi 3 kuintal keciput yang siap jual.
Menurut Isak, makanan dari tepung ketan yang dibalut wijen tersebut masih menjadi idola. Khususnya sebagai jajanan saat Lebaran. Tak heran, tiga bulan menjelang Lebaran, keciput selalu laku keras. Dia bisa memproduksi 5 kuintal per hari. ”Kami dibantu 12 karyawan, istri juga biasanya membantu,” ujarnya.
Semua pengerjaan berlangsung di bagian belakang rumah Isak. Tepatnya, di Gang 3 RT 2, RW 3, Desa Temu. Terdapat ruang produksi dengan panjang sekitar 10 meter dan lebar 6 meter. ”Untuk alat-alat, kami memesan khusus biar membentuk keciput yang kami inginkan,” ucapnya.
Sejak 2002, dia menggeluti usaha tersebut bersama sang istri, Sumiyati. Kala itu, produksinya masih sedikit. Pemasarannya pun hanya menjangkau toko-toko di Desa Temu dan sekitarnya. Lambat laun, keciput buatan Isak semakin terkenal. Banyak yang suka dengan rasa dan teksturnya yang renyah. Akhirnya pembeli datang sendiri ke rumahnya. ”Sejak dulu selalu menjaga bahan baku, tepung ketan yang kualitasnya baik, wijen langsung dari India. Tidak berani mengubah resep karena sudah jadi jujukan orang. Kalau tepung ketan jelek, ya alot,” paparnya.
Sekali membuat adonan, biasanya Isak menghabiskan 10 kilogram tepung ketan yang dicampur dengan 100 butir telur. ”Kalau dengan 100 butir telur tadi adonan kurang basah, bisa ditambahkan telur lagi. Bisa sih adonannya ditambah air, tapi lebih enak tanpa air,” tambah pria 63 tahun itu.
Dalam sehari, produksi keciput Isak mampu menghasilkan rata-rata 3 kuintal siap jual. Yang dikemas masing-masing 5 kilogram menggunakan plastik. Harga per bungkus untuk grosir itu sekitar Rp 140 ribu. Pasarnya, selain sejumlah wilayah di Jawa Timur seperti Mojokerto Surabaya dan Gresik, makanan yang tergolong jadul itu juga dijual ke Bali dan Kalimantan. ( uzi/c7/dio)