ANGKAT POTENSI GENERASI MUDA
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf terus menggiatkan berbagai cara positif untuk memaksimalkan potensi generasi muda. Pria yang juga ketua Kwarda Pramuka Jatim itu telah merealisasikannya lewat acara-acara yang terbukti mendapat respons positif. Se
BERKOLABORASI dengan Oi (sebutan fans Iwan Fals), Gus Ipul sukses mewujudkan dua kegiatan yang sangat positif. Pertama adalah bakti sosial di Desa Kroman, Kabupaten Gresik. Kedua, lewat konser 55 Pramuka yang menjadi ajang beraspirasi lewat seni sekaligus silaturahmi bagi Pramuka, Oi, masyarakat luas, dan pemerintah.
Gaya Gus Ipul yang mudah diterima anak muda merupakan salah satu kunci sukses setiap acara-acara yang digagasnya. Style berkomunikasi yang santai, riang, namun berisi sangat efektif menggugah kesadaran anak muda berkontribusi lebih kepada lingkungan sekitar. Bukan hal baru lagi jika akhirnya Gus Ipul juga sangat populer di kalangan pelajar dan komunitas.
”Anak muda itu memiliki gaya tersendiri untuk bereskpresi. Kita yang harus update dan tanggap agar dapat ’klik’ dengan mereka. Nah, bakti sosial di Desa Kroman ini merupakan bentuk inovasi bagaimana anak muda, baik dari Pramuka dan Oi, berkontribusi lebih untuk lingkungan dan masyarakat,” katanya.
Kolaborasi guyub Pramuka dan Oi menjadi kunci utama kesuksesan bakti sosial menyulap Desa Kroman menjadi Desa Kelir. Sekarang, tampilan Desa Kroman semakin berwarna-warni karena 104 bangunan seperti rumah penduduk, balai-balai nelayan, masjid, musala, dan jembatan telah dicat ulang dengan tampilan lebih
nge-jreng. Lingkungannya pun lebih bersih dan cerah. ”Semoga desa ini terkenal dengan ciri khas warna bangunannya. Terus dipertahankan kebersihan sekaligus bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lainnya,” tegas Gus Ipul. Dalam kegiatan Pramuka Peduli tersebut, Gus Ipul menyiapkan cat yang dipakai untuk mempercantik bangunan di Desa Kroman.
Bersama Iwan Fals, Gus Ipul juga membaur dengan warga dengan membersihkan dan memunguti sampah di area Desa Kroman. Kerja keras tersebut telah diawali secara bergotong-royong sejak 25 Oktober lalu.
Sebelum dicat, Desa Kroman terkenal kumuh. Namun, dengan komitmen tinggi, secara perlahan Pemkab Gresik bersama stakeholder memperbaiki sarana dan prasarana agar tata ruang bisa rapi serta bersih.
”Tugas selanjutnya setelah bersih adalah harus mengatur area jualan sehingga kebersihan terus terjaga. Boleh berjualan, tetapi diatur. Kalau bersih, semua ikut merasakan efeknya untuk hidup sehat,” ungkap Gus Ipul.
Kebersihan dan keelokan Kampung Kelir juga membuat Iwan Fals terkagum-kagum. Ia mengungkapkan, bahwa kampung yang bersih dan dicat warna-warni memang terkesan beda. Lebih rapi dan bersih.
”Saya senang dan bangga bahwa ada kampung yang berwarna dan membuat hati nyaman. Sungguh, kampung ini sangat menginspirasi. Saya akan cerita ke kampung saya bahwa di Gresik ada kampung warna-warni dan bikin beda suasana sehigga menjadi nyaman,” puji Iwan