Jawa Pos

Berbagi Kisah soal Hapus Nama di BPJS

-

SAYA biasa membayar BPJS lewat ATM. Saat hendak membayar BPJS lewat loket pembayaran pada Agustus lalu, ternyata diganti dengan sistem yang mengacu 1 kartu keluarga (KK). Pembayar tidak dapat memilih siapa yang dibayar. Semua yang terdaftar dalam 1 KK langsung terbayar semua. Termasuk mertua saya yang sudah meninggal satu tahun lalu.

Akhirnya, kami mengurus ke kantor pusat BPJS di Jalan Kertajaya Indah, Surabaya. Saat hendak membayar tagihan Oktober lalu, nama mertua saya masih muncul. Bahkan, hingga November ini masih keluar tagihan atas nama beliau.

Kami enggan datang untuk mengurus lagi karena antreannya sangat lama. Untuk mengantre pengambila­n nomor saja selama hampir 1,5 jam. Belum antrean panggilan pelayanann­ya.

DYAH KARTIKA RINI, Simokerto, 085631905x­xx SAYA mendaftar BPJS dengan seluruh keluarga. Saat ini anak saya bekerja di sebuah perusahaan dan mendapatka­n tanggungan Mandiri In Health yang juga meng- cover BPJS.

Saya sudah mendatangi kantor BPJS Surabaya, tapi tidak diberikan informasi dan kepastian yang jelas soal penghapusa­n satu nama anak saya dari daftar tanggungan kami. Saya justru disuruh mengurus di Jakarta. BPJS tidak memberikan alternatif lain. Mengapa tidak ada kemudahan?

ERWIN, Surabaya, 081217697x­xx

DESEMBER 2015 lalu suami saya meninggal. Pada 19 Januari 2016 saya pun melapor ke kantor BPJS di Jalan Darmahusad­a Indah, Surabaya, untuk menonaktif­kan kepesertaa­n suami saya. Mulai Februari–Agustus saya pun hanya membayar satu tagihan BPJS atas nama saya sendiri.

Namun, pada September lalu muncul tagihan untuk dua orang. Nama suami saya muncul lagi. Besoknya saya lapor ke BPJS. Menurut petugas, kekeliruan itu sudah dibenahi. Eh, tagihan Oktober tetap untuk dua orang. Saya lapor lagi ke BPJS dan dijelaskan sudah dibenahi. Lha, tagihan November ternyata masih muncul dua orang. Bagaimana BPJS?

MOELYO HARTINI, Sawahan, 082142523x­xx

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia