Cuaca Ekstrem, 12 Korban Belum Ditemukan
TUBAN – Upaya pencarian terhadap 12 anak buah kapal (ABK) KM Mulya Sejati yang hilang belum membuahkan hasil. Penyisiran hari ketiga kemarin (21/11) yang melibatkan tim Basarnas, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Polairud, TNI-AL, dan BPBD Tuban masih berkonsentrasi pada titik koordinat tabrakan antara KM Mulya Sejati dan MV Tay Son 4. Lokasinya sekitar 18 mil dari pelabuhan khusus Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Jenu.
Selain itu, tim SAR menyisir kawasan sekitar. Berharap masih ada korban yang terjebak dalam buritan maupun anjungan, tim Basarnas, KPLP, dan Tay Son 4 kembali mengangkat bangkai KM Mulya Sejati. Pengangkatan bangkai kapal nelayan asal Juwana, Jateng, tersebut berlangsung tiga jam mulai pukul 12.00.
Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Surabaya Gusti Anwar M. mengatakan, upaya pencarian korban di sekitar bangkai kapal buritan sudah dilakukan dengan sangat maksimal. ”Khususnya bangkai kapal yang sejak awal kami coba angkat dengan crane. Ternyata tidak mampu kami lakukan karena kondisi cuaca,” ujar dia. Dikatakan, cuaca menjadi kendala utama pencarian korban dan pengangkatan bangkai kapal. ”Anggota tidak berani menyelam karena kondisinya yang tidak memungkinkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum mendapatkan banyak keterangan dari dua ABK KM Mulya Sejati yang dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan. Mereka adalah Ahmad Syahroni, 28, warga Desa Pangkalan, dan Solkhan, 45, warga Desa Bumirejo, Kecamatan Juwana, Pati. ”Kali ini baru memeriksa dua ABK yang selamat,” kata Kapten Hendrik Ardyne Barnes, tim investigator KNKT Bidang Pelayaran.
Dia menjelaskan, untuk mengetahui penyebab kecelakaan, dibutuhkan data sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber yang terlibat peristiwa tersebut. Data yang terkumpul nanti dianalisis. Menurut Hendrik, Ahmad Syahroni dan Solkhan adalah mekanik kapal. Keduanya tidak melihat secara langsung saat tabrakan terjadi. ”Dua korban tiba-tiba mendengar suara tabrakan dan tidak melihat banyak insiden itu. Keterangan dari dua orang ini masih dangkal,” katanya.
Seperti diberitakan, tabrakan antara kapal nelayan warga Juwana, Pati, Jawa Tengah, versus kapal MV Tay Son 4 terjadi Sabtu (19/11) sekitar pukul 04.00 di perairan Laut Jawa. Akibat kejadian itu, 12 ABK ditemukan selamat. Seluruhnya dievakuasi dengan kapal Dian Radian Petronas ke Pelabuhan Lamongan Shorebase (LS). Mereka sempat dirawat di Puskesmas Paciran. Syahroni dan Solkhan kemudian dirujuk ke RSUD dr Soegiri Lamongan. Sedangkan 3 di antara 15 ABK yang dinyatakan hilang Minggu (20/11) ditemukan tak bernyawa di dalam buritan kapal. (mal/yan/rid/c10/oki)