Adu Gengsi Antarklub U-19
Perebutkan Piala Liem Swie King dan Susy Susanti
MAGELANG – Hari pertama kejuaraan Blibli.com Li Ning Superliga Junior Badminton 2016 resmi digelar kemarin (21/11). Kejuaraan bulu tangkis nasional beregu antarklub U-19 tersebut dihelat di GOR Djarum Magelang hingga Sabtu mendatang (26/11).
Kejuaraan tersebut berformat layaknya Thomas Cup dan Uber Cup. Yaitu, setiap tim terdiri atas sepuluh pemain putra dan sepuluh pemain putri. Turnamen itu memberi kesempatan para pemain muda klub sebelum bertanding di tingkat Superliga Badminton.
Sebanyak delapan regu putra dan tujuh regu putri berlaga dalam kejuaraan dengan total hadiah uang tunai Rp 400 juta tersebut. Delapan regu putra adalah Exist Jakarta, Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, Jaya Raya Jakarta, SGS PLN Bandung, Perwakilan Wilayah JatimBali, Wilayah Jateng-DI Jogjakarta, dan Wilayah Jabar-Banten.
Lalu, tujuh regu putri adalah Djarum Kudus, Mutiara Cardinal Bandung, Jaya Raya Jakarta, SGS PLN Bandung, Perwakilan Wilayah JatimBali, Wilayah Jateng-DI Jogja, dan Wilayah DKI Jakarta. Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com Kusumo Martanto menyatakan, Blibli.com sebagai e-commerce asli Indonesia ingin mendukung cabang olahraga bulu tangkis yang menjadi kebanggaan tanah air.
”Kami menghadirkan kompetisi yang berperan terhadap regenerasi atlet badminton di Indonesia,” terangnya. Blibli.com sebelumnya juga menjadi sponsor utama Kejuaraan Badminton Asia Junior U-17 dan U-15 pada 2015 serta 2016. Pada kejuaraan kaliini,paraatletakanmemperebutkan piala bergilir Liem Swie King untuk tim putra. Sedangkan tim putri memperebutkan Piala Susy Susanti.
Nama Liem Swie King dipilih lan- taran dia pernah mengantarkan Indonesia memenangi Piala Thomas tiga kali pada 1976, 1979, dan 1984. Liem Swie King dan Susy Susanti juga mengharumkan nama bangsa sehingga keduanya mendapatkan penghargaan Hall of Fame dari Badminton World Federation pada 2004.
Susy bangga karena terpilih sebagai nama piala dari ajang bergengsi untuk para atlet muda itu. Menurut pemain yang pernah membawa Indonesia memenangi Piala Uber 1994 dan 1996 tersebut, ajang kompetisi antarregu pertama di Indonesia itu punya keunikan tersendiri. ”Selain mengasah kemampuan pemain, pertandingan beregu harus mampu menahan ego serta mengasah solidaritas tim,” ujar peraih medali emas Olimpiade 1992 itu.
Basri Yusuf, kepala Bidang Pengembangan Demisioner PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), menilai turnamen tersebut sebagai salah satu kompetisi baru untuk menjaring bibit atlet berbakat. ”Selain itu, ajang ini dapat sekaligus mengukur kompetensi dan kemampuan atlet-atlet muda sebelum berlanjut ke jenjang internasional,” ujarnya.
Senada dengan Basri, Yoppy Rosimin, ketua PB Djarum/ program director Bakti Olahraga Djarum Foundation, menyatakan bahwa kompetisi tersebut dapat menjadi tolok ukur kesiapan para atlet muda. (nes/c11/tom)