Jawa Pos

Delapan Menit Tuntas Satu Buku

Speed Reading Team SMAN 8 Surabaya Antusiasme membaca buku diperlihat­kan tujuh siswa di salah satu sudut perpustaka­an kemarin (21/11). Dalam sekejap, mereka menuntaska­n satu buku. Mereka lantas berganti buku dengan judul lain. Itulah kegiatan Speed Readin

-

TAK seperti orang yang membaca buku pada umumnya, gerakan jari tujuh siswa tersebut terlihat cepat. Siswa tersebut Fiorina Fahmayani Fiqian (X-IIS 3), Yuliana (X-MIA 4), Ayu Sabilah Adha Anggraini (X-IIS 3), Rizma Indah Riyanti (X-IIS 3), Dita Nurfianti (X-MIA 6), Nur Alifah (XI-MIA 5), Alfina Dwi Damasanti (X-MIA 3)

Halaman demi halaman langsung terbaca ketika telunjuk mereka menyentuh kertas. Satu halaman mampu diselesaik­an dalam beberapa detik. Setiap bab dituntaska­n dalam hitungan menit. Sangat singkat dan cepat.

Jika diamati sekilas, mereka seolaholah sibuk menghitung halaman. ”Ini kami mbaca. Dengan metode speed reading (membaca cepat, Red), kami mampu membaca satu buku kurang dari 15 menit,” ujar Yuliana, salah seorang siswa.

Siswi kelas X MIA-4 tersebut tidak bergurau. Dia dan enam temannya tuntas membaca satu buku dalam delapan menit. Rata-rata buku memiliki lebih dari 200 halaman.

Yuli melanjutka­n, kecepatan membaca tidak diperoleh dengan cara instan. Dibutuhkan proses yang panjang. Mereka tertarik membaca cepat sejak dua tahun lalu. Saat itu mereka duduk di bangku SMP, tepatnya di SMPN 11. Toha Maksun, salah seorang guru SMPN 11, merancang metode membaca cepat dan meminta beberapa siswa mengikuti program tersebut. ”Kebetulan, kami terpilih bersama beberapa teman lain,” ungkap siswi 15 tahun itu.

Pada masa awal pelatihan, kemampuan mereka tak secepat sekarang. ”Pak Toha pernah berpesan, untuk peningkata­n kualitas kecepatan, kami sendirilah yang menentukan,” ucap pelajar yang gemar menyanyi tersebut.

Salah satu kunci mahir membaca cepat adalah gemar membaca. Kini speed reader Fiorina Fahmayani Fiqian mampu membaca 447 halaman dalam waktu sepuluh menit. Dia menyempatk­an membaca saat bangun tidur, jam pertama sekolah, jam istirahat, dan sepulang sekolah.

Agar bisa membaca cepat, Fiorina harus membaca buku berkali-kali dalam satu waktu untuk menemukan kata kunci setiap kalimat. ”Awalnya, harus ada tiga kata dalam kalimat yang terbaca. Ini memudahkan saya menemukan alur cerita,” tuturnya.

Selain merekam tiga kata, dia memanfaatk­an telunjukny­a. ”Satu jari menunjuk, jari lainnya menutup kalimat di bawahnya. Ini berguna agar pembaca lebih fokus,” jelasnya.

Dengan penguasaan speed reading, mereka mengaku lebih ringan dalam mengerjaka­n tugas sekolah. Target membaca minimal 15 buku per tahun tak lagi memberatka­n. ”Dalam sebulan, kami membaca sekitar 200 judul,” kata siswa X IIS-4 itu.

Speed reading juga membantu mereka saat kondisi mendesak. Misalnya, ada ujian mendadak dari guru. ”Dengan kemampuan ini, kami kerap terselamat­kan,” ucap Rizma Indah Riyanti, lantas terkekeh. (elo/c18/nda)

Ndak bisa baper (bawa perasaan, Red), adegan sedih dan riang hanya lewat sekejap.” Alfina Dwi Damasanti X-MIA 3

 ?? FOTO-FOTO: DIKA KAWENGIAN/JAWA POS ?? WUZZZ...: Fiorina Fahmayani Fiqian (kiri) menunjukka­n stopwatch. Sementara itu, Yuliana membaca cepat. Dalam waktu kurang dari 4 menit, Yuliana tuntas membaca sebuah buku.
FOTO-FOTO: DIKA KAWENGIAN/JAWA POS WUZZZ...: Fiorina Fahmayani Fiqian (kiri) menunjukka­n stopwatch. Sementara itu, Yuliana membaca cepat. Dalam waktu kurang dari 4 menit, Yuliana tuntas membaca sebuah buku.
 ?? ADNAN/JAWA POS ??
ADNAN/JAWA POS
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia