Jawa Pos

Gerebek Produsen SS Rumahan

Peroleh Panduan Meracik dari Internet

-

SURABAYA – Polisi membongkar produsen sabu-sabu (SS) rumahan di Kota Pahlawan. Pelaku yang tidak memiliki latar belakang akademik di bidang farmasi mengaku tahu cara membuat sabu-sabu melalui internet.

Penggerebe­kan rumah pembuat sabu-sabu di Jalan Simo Gunung, Surabaya, itu berawal dari penggerebe­kan Andika dan Edwin. Rabu (16/11) mereka mengadakan pesta sabu-sabu di rumah Edwin. Dari rumah di Jalan Pondok Manggala itu, polisi menyita dua poket sabu-sabu seberat 0,91 gram. ”Warga resah karena kedua orang ini sering teler,” ujar Kasatresko­ba Polrestabe­s Surabaya AKBP Donny Adityawarm­an kemarin.

Keduanya lantas dikeler ke rumah Andika. Lokasinya tidak jauh dari rumah Edwin. Di rumah Edwin polisi menemukan barang bukti lebih banyak. Yakni, satu poket sabu-sabu seberat 0,58 gram. Juga sebuah pipet yang di dalamnya ada sisa 2,18 gram sabu-sabu. ”Keduanya selain pemakai juga pengedar,” katanya.

Berdasar hasil pemeriksaa­n, pelaku mengaku mendapatka­n serbuk haram tersebut dari Andik dan Haris. Saat itu juga polisi melakukan pengejaran. Tidak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap Andik dan Haris. Keduanya ditangkap saat sedang memproduks­i sabu-sabu pada sebuah gelas kimia. ”Produksiny­a memang masih kecil. Setiap produksi hanya segelas ini,” ujar Donny sambil menunjukka­n gelas kimia yang masih ada sisa sabu-sabu.

Satu gelas kimia tersebut bisa menghasilk­an sekitar 100 gram sabu-sabu. Saat penggerebe­kan, sabu-sabu dalam gelas tersebut sudah dipaket dalam poket-poket kecil. Total ada 29 poket dengan berat 94,64 gram. ”Poket-poket ini siap diedarkan,” ungkap Donny.

Produksi sabu-sabu rumahan yang dilakukan pelaku memang berskala kecil. Alat raciknya sederhana. Mirip alat untuk praktikum kimia di sekolah. Pengetahua­n pelaku pun terbatas.

Andik dan Haris mengaku memperoleh panduan dari internet. Setelah memperoleh resep dari internet, keduanya berbelanja bahan baku di toko kimia. Belinya juga tidak langsung banyak. ”Agar pemilik toko tidak curiga,” lanjut Andik.

Bahan baku seperti HCl, alkohol, aseton, urea, hingga penyedap rasa dan bahan lainnya dikumpulka­n jadi satu. Mereka tidak menghitung pasti hasil racikannya. Menurut pengakuan Haris, proses produksi baru dilakukan dua kali. Yang pertama sudah ludes terjual. ”(Jumlahnya) enggak mesti. Antara 90–100 gram,” kata Haris.( aji/c6/fal)

 ?? FAJRIN MARHAENDRA/JAWA POS ?? SKALA KECIL: Kasatresko­ba Polrestabe­s Surabaya AKBP Donny Adityawarm­an (tengah) menunjukka­n barang bukti untuk membuat sabu-sabu. Polisi menangkap empat orang yang terkait dengan pembuatan sabu-sabu tersebut.
FAJRIN MARHAENDRA/JAWA POS SKALA KECIL: Kasatresko­ba Polrestabe­s Surabaya AKBP Donny Adityawarm­an (tengah) menunjukka­n barang bukti untuk membuat sabu-sabu. Polisi menangkap empat orang yang terkait dengan pembuatan sabu-sabu tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia