Lagi, Korban Tewas Tabrak Lari
SIDOARJO – Korban tewas karena kecelakaan lalu lintas dalam masa Operasi Zebra Semeru 2016 kembali bertambah. Kemarin sore (21/11) kecelakaan maut itu terjadi di jalur alternatif lingkar timur, Sidoarjo. Korbannya Supriyono, warga Dusun Beringin, Mojorejo, Kecamatan Pungging, Mojokerto. Namun, penabraknya tidak diketahui karena melarikan diri.
Berdasar informasi yang dihimpun, sekitar pukul 15.30, korban melintas di jalan lingkar timur. Dia mengendarai sepeda motor matik Honda Vario dengan nopol S 3527 NV. Saat itu korban berkendara dari selatan ke utara dengan kecepatan sedang. Nah, sesampai di depan toko CV Sinar Batu Alam, ada sepeda motor yang melaju kencang dan hendak menyalip Supriyono
Nahas, motor yang menyalip itu menyenggol motor Supriyono. Karena kaget, Supriyono kehilangan kendali. Motornya bergoyang dan akhirnya terjatuh. Kepala korban membentur aspal dengan keras. ’’Korban langsung tidak sadarkan diri. Dia tergeletak dan nyawanya terenggut seketika itu juga,’’ kata beberapa saksi di sekitar lokasi.
Slamet Budiyanto, sopir truk yang juga mengetahui kejadian itu, mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi di depannya. Begitu melihat ada pengendara motor yang terjatuh, dia langsung bergegas menginjak pedal rem. Untung dia mampu mengendalikan kendaraannya. ’’Saya nggak sempat lihat nopol yang menabrak karena fokus mengerem truk ketika melihat kejadian itu,’’ ujarnya.
Warga dengan dibantu sejumlah pengguna jalan bergegas untuk mengamankan lokasi dan melaporkan kejadian itu kepada polisi. Tidak lama, petugas datang untuk mengevakuasi korban dengan membawanya ke RSUD Sidoarjo. ’’Korban luka di kepala,’’ kata Slamet.
Sebelumnya, kasus tabrak lari juga terjadi pada Kamis malam (17/11). Kecelakaan itu terjadi di Jalan Raya Waru. Tepatnya di selatan jembatan layang (flyover). Korbannya Ari Irawan, 21, warga Gubeng Klingsingan I, Surabaya. Malam itu korban mengendarai sepeda motor Honda Supra bernopol L 3411 EV. Motor melaju dari utara ke selatan.
Saat itu korban memilih naik ke atas jembatan layang dengan melaju di lajur kiri. Begitu sampai di turunan jembatan, kendaraannya mendadak selip. Diduga jalanan licin lantaran guyuran hujan. Sejurus kemudian, korban dan sepeda motornya terjatuh ke kiri. Nahas, pada waktu bersamaan, muncul truk yang melaju kencang dari utara. Korban pun langsung terlindas. Namun, truk yang menabraknya tidak bertanggung jawab. Sopir truk melarikan diri.
Kanitlaka Lantas Polresta Sidoarjo Ipda Joko Edy Santoso mengungkapkan, pihaknya turut prihatin dengan insiden kecelakaan tersebut. Terlebih, sekarang ini jajaran kepolisian serentak menggelar Operasi Zebra Semeru. Tujuannya adalah mengajak masyarakat untuk tertib berlalu lintas dengan menaati aturan. ’’Kami akan terus semaksimal mungkin menindak pengguna jalan yang melanggar aturan,’’ ujarnya kemarin.
Menurut dia, kecelakaan dapat terjadi kapan pun dan menimpa siapa pun. Karena itu, pihaknya terus berharap para pengendara berhati-hati dan meningkatkan kedisiplinan. ’’Evaluasi Operasi Zebra belum dilakukan. Yang jelas, kami berharap ada peningkatan ketertiban dan keamanan pengguna jalan,’’ tuturnya.
Sebagaimana diberitakan, polisi menggelar Operasi Zebra Semeru pada 16–29 November. Operasi itu bertujuan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Dalam dua hari pertama, ratusan pelanggar terjaring razia. Jumlah persisnya 522 pelanggar. Mayoritas pelanggaran yang ditemukan adalah berkendara tanpa kelengkapan surat-surat. Urutan kedua didominasi melanggar rambu jalan. Lalu disusul dengan berkendara tanpa memakai helm. (jos/c19/hud)