Pancing Gemar Menulis saat Refleksi
SMP Santa Maria II Sidoarjo memiliki cara jitu dalam mendidik siswanya. Khususnya membudayakan gemar menulis sejak dini. Mereka menyebutnya momen refleksi. Pembiasaan menulis itu berlangsung setiap hari.
Momen tersebut merupakan kegiatan lanjutan setelah doa bersama yang rutin dilangsungkan pukul 12.00. Saat itu guru berbicara lewat pengeras suara untuk membimbing doa bersama. Setelah itu, para siswa diminta membuka buku refleksi masing-masing dan mulai menulis sesuai tema yang ditentukan. Mereka menulis sesuai dengan instruksi guru.
Tema bisa berganti hari. Misalnya, Hari Pahlawan. Tema yang harus ditulis tentang pahlawan. Bahasa instruksi yang digunakan guru pun berbeda. Senin menggunakan bahasa Inggris, Selasa bahasa Mandarin, dan Kamis memakai bahasa Jawa. Siswa juga boleh menulis menggunakan bahasa sesuai instruksi.
’’ Tema itu dari pagi saat baru masuk sekolah sudah disampaikan ke siswa. Sehingga mereka seharian terpikir tentang itu,’’ ujar Kepala SMP Santa Maria II Sidoarjo Paula Ega OSU.
Misalnya, kemarin (21/11). Saat momen refleksi, seluruh siswa diminta menulis satu nama orang yang paling unik yang mereka kenal. Lalu, mereka diminta menyebutkan alasan mengapa orang tersebut unik. Apa yang membuat orang itu berbeda? Apakah uniknya dalam berbicara atau lainnya? ’’Momen itu berlangsung selama 15 menit. Mereka menulis sesuai dengan gaya bahasa masing-masing, bisa juga dijadikan mereka untuk curhat,’’ lanjutnya.
Hasil tulisan diserahkan kepada guru untuk dibaca satu per satu. Ternyata banyak temuan yang menarik dari tulisan tersebut. Misalnya, ada yang berani terangterangan curhat masalahnya. ’’Dari situ kan guru bisa menindaklanjuti,’’ paparnya. ’’Ini kan anak-anak capek belajar. Kegiatan mereka juga banyak. Momen refleksi ini jadi momen menenangkan pikiran mereka, apalagi dilakukan usai berdoa dan diiringi musik-musik yang lembut,’’ lanjut Paula.
Karakter siswa ternyata bisa dilihat dari hasil tulisan tersebut. Ada yang cenderung menggunakan tambahan gambar saat menulis. Ada pula yang gemar mengungkapkan tulisan dengan bahasa Inggris. Juga, ada yang menulis panjang lebar dan menulis sangat singkat.
’’Itu jadi momen merenung juga untuk mereka karena momen dan suasananya mendukung,’’ ucap guru olahraga dan PKn Fandi Rachmawan. Acara itu disebut momen merenung karena ketika itu mereka memikirkan seseorang atau sesuatu sesuai tema secara mendalam. Kemudian, mereka menuliskannya. (uzi/c15/dio)