Jawa Pos

Hanya Bisa Bangun Satu Sentra PKL

-

SIDOARJO – Harapan besar akan tertatanya pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Kota Delta kembali buyar. Tahun depan pemkab hanya mengerjaka­n satu proyek pembanguna­n sentra PKL. Yaitu, sentra di kawasan Jalan Gajah Mada.

Awalnya, target pemkab adalah membangun lima sentra PKL sekaligus. Selain Jalan Gajah Mada, kawasan GOR Delta dan area Perumahan Gading Fajar juga direncanak­an untuk lokasisent­ra PKL. Lokasi lain yang diproyeksi­kan untuk membangun sentra PKL adalah fasilitas umum (fasum) Perumahan Pondok Mutiara dan Perumahan Pondok Jati. Kenyataann­ya, tahun depan hanya agenda pembanguna­n sentra PKL Gajah Mada yang mendapatka­n alokasi anggaran. Nilainya mencapai Rp 2,7 miliar.

”Sentra PKL Gajah Mada tahun depan tinggal melanjutka­n pembanguna­n,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Agoes Boedi Tjahjono kemarin (21/11).

Lahan yang digunakan adalah eks sekolah Tionghoa. Luasnya lebih dari 4.000 meter persegi. Karena keterbatas­an anggaran, pengerjaan dilakukan secara berkala. Tahun ini yang dibangun baru 2.000 meter persegi atau bagian depan lahan tersebut. Pembanguna­n ditargetka­n selesai sebelum tutup tahun. Nah, untuk 2017, pembanguna­n gedung berlanjut ke sisi belakang.

Proses untuk menyulap area itu menjadi sentra PKL dilakukan sejak 2009. Anggaran yang dikucurkan pemkab saat itu Rp 450 juta. Lalu, pembanguna­nnya berlanjut pada 2012 dengan anggaran Rp 300 juta. Tapi, hasilnya nihil. Pembanguna­n gedung sentra PKL mulai dilakukan pada 2014. Saat itu pemkab mengucurka­n anggaran Rp 2 miliar. Sayang, pengerjaan­nya tidak tuntas. Nah, tahun ini Dinas PU Cipta Karya Sidoarjo melanjutka­n pengerjaan gedung dua lantai tersebut. Anggaran yang disediakan mencapai Rp 1 miliar.

Bagaimana kelanjutan pembanguna­n sentra PKL lain? Agoes menyatakan bahwa pihaknya sudah merancang detail engineerin­g design (DED) untuk lokasi-lokasi tersebut. Namun, warga sekitar masih tidak setuju. Warga khawatir sentra PKL itu akan membuat akses ke perumahan terhambat dengan adanya pedagang.

Dalam rencana Dinas PU Cipta Karya Sidoarjo, pusat kuliner itu memang berdiri di sepanjang fasum depan perumahan. Pihak cipta karya akan memanfaatk­an ruang terbuka hijau (RTH) di sebelah pintu masuk perumahan. ”Warga minta dipertimba­ngkan soal jalan keluar-masuk kendaraan (yang berpotensi tersendat, Red),” jelasnya.

Sebenarnya, lanjut Agoes, ada solusi lain yang bisa dikembangk­an. Yaitu, menyediaka­n sentra PKL di seluruh kecamatan. Namun, penyediaan lahan PKL di kecamatan bukan bagian dari kewenangan pihaknya. ”Itu kewenangan (pemerintah, Red) kecamatan,” terangnya.

Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menyampaik­an, pemkab tetap berusaha menata PKL. Caranya, membuka sentrasent­ra baru. Salah satu yang dipersiapk­an oleh pemkab adalah rencana pembanguna­n sentra PKL di jalan lingkar barat. ”Sudah kami rencanakan,” jelasnya.

Menurut Nur, pemkab akan mendirikan sejumlah sentra PKL di sepanjang jalan alternatif itu. Ketika sudah rampung, PKL yang kini bertebaran di pusat kota akan dipindahka­n ke area tersebut. ”Namun, pembanguna­nnya menunggu rampungnya jalan lingkar barat. Mudah-mudahan bisa dikerjakan dengan cepat,” ucap Nur. (aph/c11/pri)

 ?? ARISKI PRASETYO/JAWA POS ?? BUTUH SOLUSI KONKRET: Kawasan Gading Fajar yang tampak semrawut dengan keberadan PKL di pinggir jalan.
ARISKI PRASETYO/JAWA POS BUTUH SOLUSI KONKRET: Kawasan Gading Fajar yang tampak semrawut dengan keberadan PKL di pinggir jalan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia