Kejar Gengsi dengan Prestasi
DON’T be sad because it’s over! Usainya UBS Zetizen-Con 2k16 pada Minggu (20/11) emang meninggalkan banyak kenangan. Bahkan, masih banyak yang sulit move on dari acara ini. Beragam karya dan performance hebat nggak segan-segan dihadirkan seluruh peserta. Nggak cuma mencari eksistensi, mereka juga sungguhsungguh mengejar prestasi. Para peserta ternyata memaknai tema Move On dengan banyak cara. Mulai move on dari percintaan, sampai teknologi. Misalnya, karya UBS Zetizen Mading On-the-Spot milik SMA Gloria 2 Surabaya. Mengusung konsep pindah ke Mars, mereka melengkapi mading buatannya dengan robot astronot karya sendiri. Pengunjung dapat berinteraksi dengan menaruh tangan di depannya. Ia pun akan merespons dengan kalimat ’’ Watch Out.’’
Tingginya kreativitas para peserta membuat para juri sulit mencari yang terbaik. ’’Sangat menjadi PR bagi kami dalam menentukan yang terbaik. Sebab, secara kualitas, semua karya dan penampilan makin oke,’’ tutur Lucia Cicilia, corporate
communications manager PT Jawa Pos Koran. Banyaknya sekolah new comer juga seakan menjadi bukti bahwa kreativitas anak muda nggak pernah berhenti move on. Misalnya, Supernova, 1st place Honda Zetizen Band 2k16, yang menyumbangkan satu medali emas untuk sekolahnya, SMAN 15 Surabaya. Sebab, dalam Honda DetEksi Band 2k15, perwakilan SMAN 15 Surabaya hanya lolos ke tahap 20 besar. ’’Kami belajar dari tahun lalu,’’ ucap Safira Putri, sang vokalis.
Tahun ini medali-medali yang diberikan jauh lebih merata. ’’Peserta dari Kota Surabaya tidak lagi mendominasi. Yang dari luar Kota Surabaya nggak cuma berpartisipasi, tapi juga berprestasi,’’ jelas Lucia. Buktinya, SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung, menjadi 3rd place Best School SMA dan SMP Muhammadiyah 12 GKB, Gresik, meraih satu medali emas.
Perebutan gelar bergengsi, Best School, pada tahun ini lebih panas. Apalagi dengan adanya gelar Best School untuk tingkat SMP. Untuk kategori SMP, jika jumlah emas sama, akan diterapkan sistem poin untuk penentuan peringkat. Satu emas bernilai 5 poin, perak (2 poin), dan perunggu (1 poin). Sebab, jumlah kompetisi SMP masih lebih sedikit dibandingkan dengan kompetisi SMA.
Selesainya ajang itu menandakan bahwa peserta harus mempersiapkan yang terbaik untuk tahun depan. Tema Breakthrough yang dipilih siap menanti terobosan-terobosan baru dari generasi Z. ’’Kami berharap banyak inovasi anak muda yang dapat menembus keterbatasan mereka,’’ tandas Lucia. (als/c14/adn)