Cegah Anemia, Sosialisasi ke Sekolah
GRESIK – Kasus pendarahan pasca persalinan menjadi pembunuh utama bagi ibu. Kurang darah (anemia) menjadi salah satu penyebabnya. Karena itu, sosialisasi perlu diberikan sejak dini untuk mencegah risiko perdarahan.
Sosialisasi tersebut digencarkan melalui sekolah-sekolah. Sasarannya, remaja sekolah menengah (SMP) dan atas (SMA). ”Para remaja sudah mengalami menstruasi. Jadi, rawan terjadi anemia,” tutur dr Hilda Betsy, kepala Puskesmas Kedamean. Sosialisasi itu diberikan secara rutin satu bulan sekali ke setiap sekolah. Petugas puskesmas menjelaskan risiko yang bisa dialami oleh remaja perempuan. ”Juga pemberian pil tambah darah (fe),” katanya.
Kepala Seksi Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik Minartin menyatakan, remaja sangat rentan mengalami anemia. Selain menstruasi, pola makan yang tidak seimbang menjadi penyebabnya. Salah satunya, diet yang tidak sehat. ’’Akibatnya, terjadi kegemukan atau justru malah terlihat sangat kurus,’’ terangnya.
Perempuan yang akrab disapa Mimin tersebut menilai diet yang salah dan tidak sehat bisa memicu anemia. Dalam waktu dekat, konsentrasi belajar siswa bisa terganggu. ”Anak akan merasa lemah, letih, dan lesu. Proses belajar pun terganggu,” jelasnya. Selain itu, ucap dia, anemia bisa mengganggu produktivitas kerja perempuan. Karena itu, sosialisasi pil fe harus dilakukan sejak dini. ” Dimulai sejak anak mengalami pubertas,” ucapnya.
Kepala Seksi Kesehatan Ibu-Anak dan Keluarga Berencana Dinkes Gresik dr Ummi Khoiroh menuturkan, anemia menjadi salah satu penyebab perdarahan. Sebab, anemia akan memengaruhi kadar oksigen di dalam darah. Padahal, oksigen berfungsi mengikat darah dan memproduksi zat pembekuan darah. Jika jumlahnya menurun, darah tidak bisa terikat. ”Darah akan terus mengalir dan terjadi perdarahan,” ungkapnya.
Menurut dia, pada usia remaja memang sangat rawan terjadi anemia. Sebab, darah yang dikeluarkan saat menstruasi sedang banyak-banyaknya. ”Menstruasi lebih banyak ketika masa pubertas,” katanya. Apalagi, aktivitas remaja cenderung lebih tinggi. Kebutuhan tubuh pun ikut meningkat. Karena itu, remaja perlu mengenal tanda-tanda anemia. ’’Seperti mudah pusing dan lelah,’’ ucapnya. ( adi/c20/ai)