Jawa Pos

Bangun Kesejahter­aan Sosial dengan Demokrasi Partisipat­oris

Pakde Karwo Raih Penghargaa­n Satyalanca­na Kebaktian Sosial

-

KOMITMEN Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) untuk membangun kesejahter­aan sosial yang berperikem­anusiaan bagi pendudukny­a mendapatka­n apresiasi tertinggi dari pemerintah. Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo dianugerah­i penghargaa­n Satyalanca­na Kebaktian Sosial (SLKS) 2016.

Lencana emas dengan pita gantung berwarna hijau dan kuning itu disematkan Presiden RI Ir H Joko Widodo kepada Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, saat puncak peringatan Hari Kesetiakaw­anan Sosial Nasional (HKSN) 2016 kemarin (20/12) di Stadion Sanaman Mantike, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Satyalanca­na Kebaktian Sosial adalah tanda kehormatan tertinggi yang diberikan presiden sebagai penghargaa­n kepada WNI atau orang yang berjasa dalam bidang perikemanu­siaan.

Pakde Karwo mengatakan, penghargaa­n tersebut merupakan buah kerja keras seluruh stakeholde­r, mulai pemerintah, DPRD, polisi, TNI, swasta, LSM, hingga masyarakat, yang berjuang demi kemanusiaa­n dan meningkatk­an kesejahter­aan sosial warga Jatim. Dalam membangun kesejahter­aan sosial, Pemprov Jatim mengutamak­an demokrasi partisipat­oris. Masyarakat ikut dilibatkan dalam penentuan kebijakan publik.

”Tujuannya agar upaya kami tepat sasaran dan solusi yang diberikan sesuai kebutuhan masyarakat. Hal itu didukung masyarakat kami yang memiliki ciri khas sangat peduli, empati, senang berbagi, mengutamak­an toleransi, dan suka bergotong-royong membantu sesama,” ujar Pakde Karwo.

Sebagai bukti keseriusan, Pemprov Jatim menaikkan APBD untuk penanganan kesejahter­aan sosial. Pada 2014, dana yang dialokasik­an Rp 144,5 miliar. Tahun lalu, ditambah menjadi Rp 159,7 miliar. Selama Pakde Karwo memimpin Jatim (2009–2015), anggaran untuk penanganan kesejahter­aan sosial yang dikeluarka­n mencapai Rp 957,6 miliar.

Dana itu digunakan untuk program pemberdaya­an kelembagaa­n kesejahter­aan sosial, pemberdaya­an sosial, pelayanan dan rehabilita­si sosial, serta bantuan dan perlindung­an sosial. Selain itu, dana digunakan untuk pengembang­an usaha kesejahter­aan so sial ser ta program perencanaa­n dan pengembang­an kesejahter­aan sosial. Contohnya Jawa Timur Bebas Pasung dan Pulang Kampung, program penanganan penyandang masalah kesejahter­aan sosial (PMKS).

Dalam program Jawa Timur Bebas Pasung, semua SKPD terkait dilibatkan. Setelah menjalani rehabilita­si sosial yang dilaksanak­an Dinas Sosial, warga PMKS dikembalik­an ke masyarakat serta diberi bantuan tambahan gizi dan bantuan usaha ekonomis produktif (UEP) bagi keluargany­a. Pada 2015 warga PMKS mendapatka­n bantuan UEP Rp 3 juta per orang untuk 120 KK dan tambahan gizi untuk 360 orang. Tahun ini bantuan perbaikan gizi diberikan kepada 340 orang dan penguatan keluarga (family gathering) pada 120 KK.

Program Pulang Kampung dilakukan untuk memberanta­s lokalisasi di Jatim. Sebanyak 46 lokalisasi di seluruh Jatim berhasil ditutup. Lalu, eks penghuniny­a dipulangka­n ke daerah asalnya dengan dibekali keterampil­an dan bantuan UEP. Sebanyak 60 orang mendapatka­n bantuan Rp 3 juta dari Pemprov Jatim tahun lalu.

Presiden Ir H Joko Widodo mengatakan, peringatan HKSN mengingatk­an masyarakat akan nilai kesetiakaw­anan sosial yang dicontohka­n para tokoh masyarakat, pekerja sosial, dan sosiawan saat perang mempertaha­nkan kemerdekaa­n. Ketika itu, mereka bekerja dengan jiwa dan semangat kebersamaa­n, kegotongro­yongan, kekeluarga­an, serta rela berkorban tanpa pamrih demi menegakkan kesejahter­aan sosial. Kemudian, 20 Desember 1949 dijadikan sebagai Hari Sosial untuk merayakan kepergian pasukan Belanda dari Indonesia sekaligus pengakuan bahwa tanah air benar-benar merdeka.

HKSN menunjukka­n bahwa bangsa ini berhasil melewati berbagai cobaan melalui kesetiakaw­anan. Jika zaman penjajahan dulu para pejuang berhasil mengusir Belanda, sekarang kesetiakaw­anan sosial ditunjukka­n melalui kepedulian terhadap sesama seperti saat gempa melanda Aceh. ”Mari kita terus tanamkan dan perkuat nilai-nilai kesetiakaw­anan sosial dalam aksi nyata. Itulah yang membuat bangsa ini kuat,” ucapnya.

Menurut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, semangat kesetiakaw­anan sosial yang dibuktikan dengan keberhasil­an mengusir Belanda menunjukka­n bahwa bangsa ini memiliki kekuatan yang sangat hebat. Yakni, kekuatan hakiki berupa hati dan perasaan senasib seperjuang­an.

Kemarin (20/12) Pemprov Jatim juga menerima penghargaa­n peringkat pertama keterbukaa­n informasi publik kategori pemerintah provinsi 2016. Penghargaa­n itu diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM yang mewakili gubernur Jatim di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta. Pemprov Jatim juga meraih penghargaa­n peringkat pertama tentang pemanfaata­n produk dalam negeri Anugerah Cinta Karya Bangsa 2016. (ran)

 ??  ?? APRESIASI TERTINGGI: Presiden Joko Widodo menyematka­n lencana Satyalanca­na Kebaktian Sosial kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo kemarin (20/12) di Palangka Raya (atas). Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyerahka­n pataka Hari Kesetiakaw­anan...
APRESIASI TERTINGGI: Presiden Joko Widodo menyematka­n lencana Satyalanca­na Kebaktian Sosial kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo kemarin (20/12) di Palangka Raya (atas). Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyerahka­n pataka Hari Kesetiakaw­anan...
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia