Beri Dukungan Sekalian Curhat
ADA kejadian unik di rumah Dahlan Iskan kemarin. Sejumlah ibu muda pemilik usaha kecil dari Kediri mendatangi rumahnya untuk tukar pendapat mengenai masa depan mereka.
Hal itu tentu saja membuat Dahlan agak terhenyak, lantas tersenyum. Pria kelahiran Magetan tersebut kemudian mengingatkan mereka bahwa dirinya saat ini berstatus terdakwa. ”Apa Ibu-Ibu tidak malu konsultasi dengan seorang terdakwa?” kata Dahlan dengan nada tanya.
Jawaban mereka kompak. Mereka percaya bahwa Dahlan tak bersalah. Ibu-ibu itu juga menyebut bahwa Dahlan sedang dizalimi. Rombongan para pengusaha perempuan tersebut justru ingin sekalian memberikan dukungan dan doa untuk tokoh idolanya itu.
Kelompok yang dipimpin Nita Mutia yang juga istri pimpinan Bank Indonesia Kediri tersebut datang dengan membawa contoh produk mereka. Ada sambal rujak buah, gado-gado, dan sambal pecel produk Bu Dyah yang berhasil diekspor sampai Timur Tengah. Ada pula keripik tempe produksi A-Syifa milik Sri Wahyuni yang berani menyerbu pasar Malang yang dikenal sebagai pusat produksi keripik tempe.
Ada pula kue semprong Pawon Encuss milik Kusnul Ainiyah yang dibuat dari ketan hitam dan tepung tapioka yang aman. Selain itu, ada keripik tahu Momchi, sambal pecel Mbah Kendhil, keripik pisang Kebon Wilis, keripik talas krispi Nalendra, madu murni Arrayana, dan banyak lagi. Dari contoh-contoh produk yang disajikan, Dahlan menilai kemasan produk mereka sudah sangat modern dan memenuhi selera pasar.
Dia juga memuji kegigihan ibu-ibu muda tersebut dalam mengembangkan usaha. Termasuk menjaga kualitas. Bahkan, ada yang secara konsisten membakar makanan yang sudah ditarik dari toko karena kedaluwarsa. Ada lagi produk sulam pita produksi Bu Ida yang sangat bagus, tapi dijual terlalu murah.
Dahlan menilai produk-produk itu bermasa depan cerah. Tukar pendapat berlangsung asyik, termasuk membahas keunggulan dan kekurangan masing-masing. Juga, membahas kesiapan Bu Ida siap mengubah penampilan menjadi lebih modis sehingga bisa menjadi bintang model produk kain sulam pitanya. (c5/ano)