Siapa Yang Bisa Kalahkan Disney?
Untuk urusan lm, The Walt Disney Company setidaknya punya lima anak perusahaan yang paling pintar mendatangkan uang. Yakni, Walt Disney Studios (membawahi Walt Disney Animation dan Walt Disney Pictures), Pixar Animation Studios, Marvel Studios, serta Lucas lm. Masing-masing membuat performa yang menakjubkan tahun ini. Berikut kontribusi mereka.
LOS ANGELES – Disney adalah magic. Termasuk dalam term bisnis. Seluruh filmnya merupakan mesin penghasil uang. Terbukti, tahun ini Disney kembali menjadi satusatunya rumah produksi yang mencatat penghasilan – bahkan diperkirakan melampaui– USD 7 miliar atau setara dengan Rp 94,16 triliun!
Hingga Minggu (18/12), Disney sukses merangkum USD 6,998 miliar (Rp 98,08 triliun). Angka itu melampaui rekor Universal pada 2015 yang mencapai USD 6,89 miliar (Rp 92,71 triliun). ’’Dua kontributor penting Disney tahun ini adalah dua film ujar kolumnis Anthony D’Alessandro. Dia mengacu pada
dan yang baru dirilis pekan lalu. Meski dirilis pada Desember 2015,
tetap masuk hitungan. Sebab, sepertiga pendapatan ketujuh tersebut dihasilkan pada awal tahun ini. Nah,
merupakan kunci rekor USD 7 miliar Disney. Pendapatan akhir pekan perdana film yang dibintangi Felicity Jones itu meraup USD 290,5 juta (Rp 3,89 triliun).
Hasil tersebut naik 20 persen dari pendapatan Disney tahun lalu. Sepanjang 2015, rumah produksi raksasa yang membawahkan Lucasfilm dan Marvel Studios itu ’’ hanya’’ mencetak USD 5,85 miliar ( Rp 78,62 triliun). Perusahaan pimpinan Bob Iger tersebut patut bangga. Sebab, lima filmnya tahun ini masuk 10 besar film Tiga film di antaranya bahkan mencetak penghasilan lebih dari USD 1 miliar (Rp 1,3 triliun).
Chairman Walt Disney Studios Alan F. Horn menjelaskan, rekor itu mungkin terwujud karena film-film dibuat sepenuh hati. ’’Kami berusaha menampilkan cerita-cerita terbaik dan menyentuh penonton yang sangat luas. Dari beragam gender, latar belakang, dan generasi,’’ papar Horn kepada
Keberhasilan tersebut bermakna besar buat Disney. Sebab, pendapatan jaringan TV kabel mereka, tengah turun. Di samping itu, penjualan iklan di Disney relatif sepi. Jessica Reif Cohen, analis keuangan Merrill Lynch, menegaskan bahwa catatan solid Disney di layar lebar diprediksi berlanjut hingga setidaknya dua tahun mendatang.
’’Rilisan mereka selanjutnya berpotensi kembali menjadi terlepas dari persaingannya dengan studio lainnya. Mereka juga masih punya proyek pembangunan resor dan ungkap Cohen sebagaimana dikutip (Deadline/Fortune/fam/c14/na)