Jawa Pos

Go-Food Tumbuhkan Bisnis Kuliner

-

SURABAYA – Kuliner merupakan salah satu bisnis yang sedang diminati oleh masyarakat dari semua kalangan. Berbagai jenis makanan menjadi incaran pebisnis kuliner khususnya di Surabaya. Bahkan, media sosial dimanfaatk­an pebisnis kuliner untuk promosi di era serbadigit­al ini. Menurut Asosiasi Penyelengg­ara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada 2016, sebanyak 51,8 persen penduduk Indonesia merupakan pengguna internet aktif.

Tidak sedikit restoran maupun pebisnis kuliner menghadapi tantangan berat untuk mempromosi­kan usahanya. Tapi, kini restoran atau pebisnis kuliner bisa memanfaatk­an promosi online untuk membuat usahanya tetap bertahan. Salah satunya bergabung dengan Go-Food, layanan pesan antar dari Go-Jek. Ini merupakan langkah positif dan diyakini mampu meningkatk­an penjualan usaha kuliner arek Suroboyo.

Hal itu dibenarkan oleh Badogers, salah satu merchant Go-Food. Karina pemilik usaha kuliner yang terkenal dengan bakso kotak berbumbu itu mengatakan bahwa sekitar 70 persen pesanannya berasal dari Go-Food. ’’Dulu sebelum gabung Go-Food saya sering antar sendiri pesanan sampai ke Gresik. Jadi kerasa banget GoFood ini membantu kita sebagai bagian dari UMKM,” kata Alumni Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universita­s Brawijaya Malang ini.

Badogers yang bergabung dengan GoFood sejak September lalu ini mengaku omzet mulai stabil sejak bergabung dengan Go-Food. ’’Dulu saya antar sendiri pesanan ke mana-mana dan kendala nyasar sudah jadi hal yang biasa. Saya cuma khawatir makanan yang siap makan ini tidak terlalu lama sampai ke pelanggan. Kalau gabung Go-Food gini kan saya bisa tetep dapet pesenan sambil gulung-gulung di kasur,” bebernya sambil tertawa.

Selain Badogers, Bebek Kedondong juga mengaku sangat terbantu dengan adanya Go-Food. ’’Banyak konsumen yang minta dikirim melalui kurir. Sedangkan kurir tidak selalu bisa tepat waktu. Setelah gabung jadi merchant Go-Food, selain tepat waktu, kita bisa menghindar­i konsumen telat bayar. Itu momok pelaku bisnis online. Kalau di Go-Food sudah sepaket, bisa langsung bayar, cepet sampai, dan yang utama sebagai ajang promosi,” jelas pemilik usaha kuliner yang biasa dipanggil Ardha ini.

Bisnis kuliner yang berdiri sejak awal tahun ini mengaku omzet telah meningkat dengan pesat setelah bergabung menjadi merchant Go-Food. ’’Dulu sehari belum tentu satu ekor, setelah gabung Go-Food sehari bisa 10 ekor. Yang tadinya saya di rumah mengerjaka­n semuanya sendiri, sekarang saya udah punya rombong, punya dua pegawai, dan bisa sewa tempat,” lanjutnya.

Ardha pun menambahka­n omzet bulanan setelah bergabung menjadi merchant Go-Food mencapai Rp 13 juta. Hal itu sangat sulit dicapai saat sebelum mengenal Go-Food. ’’Omzet sebulan sebelum ikut Go-Food nggak sampai Rp 2 juta, sekarang sampai Rp 13 juta sebulan. Yang jelas semua berkat bantuan Go- Food,” imbuhnya. (xav)

 ??  ??
 ??  ?? OMZET MENINGKAT: Pelaku bisnis kuliner di Surabaya merasa sangat terbantu dengan adanya Go-Food. Di antaranya, pemilik Badogers (kanan) dan Bebek Kedondong (kiri). Mereka mengaku kini bisnisnya makin moncer.
OMZET MENINGKAT: Pelaku bisnis kuliner di Surabaya merasa sangat terbantu dengan adanya Go-Food. Di antaranya, pemilik Badogers (kanan) dan Bebek Kedondong (kiri). Mereka mengaku kini bisnisnya makin moncer.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia