Jawa Pos

Sampaikan Materi Berbasis Riset

-

PROSES pembelajar­an tidak lepas dari peran seorang guru. Meski guru bukan lagi menjadi center, para pendidik tersebut harus membuka wawasan untuk menjadi pendamping yang tepat dalam proses belajar siswa. Karena itu, guru harus lebih open minded.

Pengajar Biologi di SMAN 21 Surabaya Budi Santoso menyatakan, pendidikan harus terintegra­si. Artinya, pendidikan bersifat efektif, reflektif, mengajak berpikir tingkat tinggi, dan berkolabor­asi. Sebagai ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi SMA di Surabaya, Budi mengajak para guru mengoptima­lkan belajar berpikir tingkat tinggi.

Materi pembelajar­an yang tuntas, menurut dia, bukan untuk dibangga-banggakan. Sebab, mungkin saja, materi yang disampaika­n kepada siswa itu tergolong belajar berpikir tingkat rendah. Hal tersebut tentu berdampak kurang baik pada siswa. ”Salah satunya, siswa tidak bisa bersaing di tingkat yang lebih tinggi, bahkan di tingkat internasio­nal,” tuturnya.

Peningkata­n kemampuan diri, ungkap dia, mutlak dijalani para guru. Salah satu yang masih kerap terjadi, missed conception atau konsepsi yang keliru. Misalnya, dalam pembelajar­an tentang fotosintes­is maupun fertilisas­i. Menurut Budi, konsep fertilisas­i atau pembuahan yang tepat adalah peleburan telur dan sperma, bukan sekadar pertemuan. ”Ini harus menjadi perhatian guru,” katanya.

Keterampil­an berpikir tinggi memang perlu ditingkatk­an. Siswa membutuhka­n motivasi untuk bersemanga­t melakukan riset. Tiap materi diupayakan berbasis riset. Memang ada kendala keterbatas­an waktu. Meski begitu, riset-riset sederhana tetap bisa diupayakan. (puj/c20/nda)

 ?? ARYA DHITYA/JAWA POS ?? OPTIMALKAN KEMAMPUAN: Guru biologi SMAN 21 Surabaya Budi Santoso menunjukka­n inovasi pembelajar­an dengan smart learning.
ARYA DHITYA/JAWA POS OPTIMALKAN KEMAMPUAN: Guru biologi SMAN 21 Surabaya Budi Santoso menunjukka­n inovasi pembelajar­an dengan smart learning.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia