TPST Rutin Beri Kontribusi Kas Desa
SIDOARJO – Tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) bisa berkontribusi pendapatan desa. Contohnya, TPST Grabagan Sejahtera, Desa Grabagan, Kecamatan Tulangan, yang beroperasi sejak 2007. TPST itu sangat produktif dan menguntungkan.
”Pada 2015 kemarin kami alokasikan untuk kas desa Rp 3,5 juta,” kata Kepala Operasional dan Keuangan TPST Grabagan Sejahtera Sabrowi. Tahun ini, lanjut dia, pendapatan TPST bertambah, namun hanya diserahkan ke desa Rp 1 juta. Sisanya diperuntukkan modal pembangunan tungku pembakaran dan penambahan pekerja sebagai pemilah sampah. Pendapatan bagi desa itu menjadi konsekuensi TPST Grabagan Sejahtera yang berstatus badan usaha milik desa (BUMDes).
Keseriusan Sabrowi bersama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Grabagan terlihat saat membuat tungku pembakaran dan menambah pemilah sampah setelah mendapat pengarahan dari Tim Sosialisasi (Timsos) Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo Sabtu (17/12). Timsos menyosialisasikan kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) yang overload sehingga membutuhkan peran serta TPST untuk memaksi malkan kinerjanya mencapai zero waste atau nol sampah. Menurut Sabrowi, meski sudah berhasil meraup keuntungan dari biaya operasional, kinerja TPST Grabagan Sejahtera belum maksimal. ”Masih konvensional. Penggeledek datang, sampahnya ditaruh, lalu diambil yang bisa dijual saja. Jadi, sampah tidak terkelola dan lama-lama menumpuk,” papar Sabrowi.
Di TPST 19 x 15 meter itu, sudut-sudutnya mulai dipenuhi sampah. Setiap bulan mereka masih mengirim 23 truk sampah ke TPA. Tungku pembakaran pun tidak bisa muat terlalu banyak. ”Nah, setelah sosialisasi dari DKP ini, kami kan jadi paham pengolahan sampah itu bagaimana supaya yang berpotensi dijual tidak terbuang,” katanya.
Total ada 5 penggeledek dan 2 pemilah yang mendapatkan sosialisasi. Mereka menangani sampah dari warga Perumahan Taman Anggun Sejahtera III dengan jumlah penduduk 7.500 jiwa. Setelah sosialisasi dan praktik langsung, para petugas TPST bisa mendapatkan sampah jenis kertas dan plastik lebih banyak.
”Dengan adanya kunjungan seperti ini, kami makin semangat untuk mewujudkan nol sampah di TPST ini. Jadi, sudah enggak perlu lagi mengirimkan sampah ke TPA,” ucap Sabrowi. (via/c6/dio)