Perluas hingga Level Nasional dan Internasional
Kegiatan yang berlangsung dua hari itu menjadi media pengembangan talenta pelajar Muhammadiyah. Khususnya bidang seni, budaya, dan olahraga. Ada berbagai kategori lomba. Mulai film indie, storytelling, reading English news, English speech, khitobah, membaca Alquran dengan lagu, menulis cerpen, musikalitas puisi, hingga basket dan futsal.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PW Muhammadiyah Jatim Arbaiya Yusuf menyatakan, selain mengembangkan talenta pelajar Muhammadiyah, kegiatan tersebut menjadi ajang berkumpulnya para kepala sekolah, guru, dan karyawan perguruan Muhammadiyah atau yang kerap disebut principle summit meeting. ’’Nilai inti dari pertemuan ini ada tiga. Keikhlasan, kepeloporan, dan ukhuwah Islamiyah,’’ katanya.
Arbaiya mengatakan, ME-Confest ber- langsung sejak 2012. Awalnya, pesertanya hanya 1.000 pelajar. Kini pesertanya hampir mencapai 4.000 pelajar. ’’Sebanyak 50 persen sekolah Muhammadiyah di Jatim ikut berpartisipasi,’’ ungkapnya.
ME-Confest juga dilandasi performa penguatan pendidikan berkarakter di lingkungan Muhammadiyah. Hal itu sesuai dengan misi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy tentang pendidikan berkarakter di sekolah. ’’Menjadikan sekolah berkarakter, berliterasi, dan berkompetensi,’’ tuturnya.
Ketua PW Muhammadiyah Jatim Saad Ibrahim menambahkan, ME-Confest menyiapkan generasi Muhammadiyah yang lebih baik. Salah satunya pengembangan di bidang sains. Kegiatan kompetisi di bidang seni, olahraga, dan budaya itu dapat memberikan pengalaman yang real pada anak. ’’Anak-anak bisa saling berlombalomba dalam bidang meraih puncak sains dan teknologi,’’ ungkapnya.
Saad menuturkan, pihaknya ingin mengadakan kegiatan ME-Confest yang lebih luas lagi. Bukan hanya di lingkup Jatim, tetapi sampai nasional. Bahkan internasional. Dia berharap kegiatan yang digagas PW Muham ma diyah Jatim tersebut bisa berkembang lebih besar lagi. ’’Ke depan kami juga ingin mengundang sekolahsekolah di luar negeri untuk berkompetisi. Kami ingin sekolah Muhammadiyah bersifat internasional,’’ jelasnya.
ME-Confest bukan hanya tentang kompetisi antarpelajar Muhammadiyah se-Jatim. Tetapi juga konferensi yang diikuti para kepala sekolah, guru, dan karyawan perguruan Muhammadiyah. Konferensi tersebut juga diisi Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat Kemendikbud Haris Iskandar ser ta Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN SM) Abdul Mu’ti. ’’Ini sekaligus mendeklarasikan penguatan pendidikan karakter dan dikdasmen di Jatim,’’ tegasnya. (ayu/c15/hud)