Andalkan Suasana Kebun hingga Gaya Perumahan
Penjurian Desa Melangkah Awards terus bergulir. Para dewan juri mulai berkeliling ke desa-desa yang masuk nominasi. Salah satu kategori yang kemarin (20/12) dilakukan penilaian adalah pengelolaan lingkungan dan kebersihan terbaik.
DINAS Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo dipercaya sebagai dewan juri untuk kategori pengelolaan lingkungan dan kebersihan terbaik. Kepala DKP M. Bahrul Amig memimpin langsung penilaian. Amig mengajak serta kader lingkungan Gutheng Pujo Basuki dan Nurul Hidayah. Menurut dia, keduanya kompeten melakukan penilaian dan independen.
Kemarin tim juri menyambangi enam desa. Yakni, Desa Tlasih, Desa Tulangan, Desa Prambon, Desa Jiken, Desa Kedungsumur, dan Desa Rejeni. Menurut mereka, untuk menilai kategori pengelolaan lingkungan dan kebersihan terbaik harus dilakukan observasi langsung di lapangan. ’’ Yang paling dicari itu harus yang konsisten, bukan hanya ketika ada lomba,’’ ujar Gutheng.
Ketika menilai, Gutheng tidak mau ditemani pihak pemerintah desa. Tujuannya, skor yang diberikan murni sesuai dengan apa yang ada di lapangan, tanpa dipengaruhi pihak mana pun. ’’Makanya, kami tadi menggali sisi konsistensi masyarakat dan pemerintah desa dalam mempertahakan kualitas kebersihan lingkungan mereka,’’ tuturnya.
Setiap desa yang masuk kate- gori mengajukan kawasan andalan desa yang menjadi pilot project untuk bidang lingkungan. Misalnya, Desa Tlasih. Kepala Desa Tlasih Untung Supiyatno menjadikan wilayah RT 2, RW 1, sebagai Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Setiap rumah memiliki lahan hijau privat yang ditanami beragam jenis tanaman buah dan sayuran. Salah satu di antaranya, kebun milik Sunarmi yang memiliki beberapa tanaman buah seperti markisa merah. Ada pula tanaman sawi, brokoli, dan beragam tanaman hias dengan bunga berwarna warni.
Desa Jiken juga masuk nominasi kategori pengelolaan lingkungan dan kebersihan mewakili Kecamatan Tulangan. Suasana desa yang asri dan teratur menjadi daya tarik. Kepala Desa Jiken Sutomo mengatakan, pihaknya mengatur tata letak desa dengan sedemikian rupa agar kesan kumuh musnah. Setiap rumah memiliki pagar yang serasi, berwarna putih dengan garisgaris biru. Jalanan pun amat bersih, nyaris tidak terlihat adanya lahan kosong yang menjadi tempat pembuangan liar sampah.
’’Desa Jiken ini benar-benar suasana desa, tapi gaya perumahan,’’ ujar Gutheng. ( via/c4/dio)