Jawa Pos

Raih Juara saat Kompetisi Pertama

Keterbatas­an kondisi bukanlah hambatan untuk berprestas­i. Bagi Yafi Aldi Pranoto yang menyandang autisme, kondisi itu justru melahirkan prestasi.

- CHUSNUL CAHYADI

WAKTU sudah berjalan 15 menit. Yafi Aldi Pranoto bergegas masuk. Didampingi gurunya, Atik Anjarwati, Yafi berada di antara 40 siswa lain dari seluruh Jawa Timur, peserta lomba excell programmin­g di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Remaja 16 tahun itu satu-satunya siswa berkebutuh­an khusus.

Yafi tenang- tenang saja. Sebaliknya, Atik justru sangat khawatir. Dia sangat takut Yafi kehilangan mood lomba. Kalau itu terjadi, gagal akibatnya. ”Sudah telat,” ucap Yafi sambil membetulka­n letak kacamata. Lalu, dia melirik Atik.

Masalah lain muncul. Yafi tidak bisa mengerjaka­n soal dari panitia. Remaja yang tinggal di Jalan Manggis, Perumahan PT Petrokimia Gresik, tersebut lupa tidak membawa laptop. ”Saya waktu itu dipinjami laptop panitia,” terang siswa kelas XI SMA Muhammadiy­ah 1 Gresik tersebut ketika ditemui pada Jumat (16/12).

Ada dua soal tentang fungsi if. Semua harus terpecahka­n dalam 60 menit. Soal fungsi if dalam program excel bisa dikategori­kan sebagai fungsi logika. Dibutuhkan konsentras­i tinggi untuk memecahkan soal itu. Sebagai satu-satunya anak berkebutuh­an khusus (ABK), Yafi semula tidak diperhitun­gkan.

” Ternyata, dia bisa menyelesai­kan soal paling awal daripada peserta lain,” ujar Atik. Yafi unggul atas 40 peserta lain dalam event yang berlangsun­g pada November 2016 tersebut.

Menurut Atik, Yafi seperti punya ”dunia” sendiri. Ketika ditemui di ruang guru bimbingan konseling (BK), dia terlihat leyeh-leyeh di sofa. Tangan dan matanya gesit bermain games di komputer tablet miliknya. Sebagian besar siswa lain sudah pulang. ” Nunggu salat Jumat,” kata anak sulung di antara dua bersaudara pasangan Mariyanyto dan Dwi Chandra itu.

Yafi adalah penyandang autisme. Dia mengalami gangguan per- kembangan saraf yang berdampak sulit dalam interaksi sosial serta komunikasi. Di tengah keterbatas­an itu, Yafi dinilai memiliki potensi bidang eksakta maupun teknologi informasi. Dia bisa berjam-jam belajar matematika atau fisika. ”Lantaran (matematika dan fisika, Red) menyenangk­an,” ucapnya.

Komputer tablet seakan tidak pernah lepas dari Yafi. Khususnya games. Ketika ada pertanyaan, games dihentikan sementara ( pause). Dia menjawab pertanyaan sekenanya, lalu kembali bermain games.

Karena itu, banyak guru yang kaget dan tidak percaya bila Yafi mampu meraih predikat The Best Presentati­on Excell Programmin­g antarsiswa se-Jatim di ITS. Apalagi, olimpiade tersebut adalah kompetisi pertama Yafi.

” Seneng banget,” ujarnya, lalu kembali bermain games. Di SMA Muhammadiy­ah 1 Gresik, Yafi merupakan satu di antara dua siswa ABK. Dia paling gemar pada teknologi informasi. Ketika mood, semua soal dilahap dengan cepat. Terutama matematika, fisika, dan pemograman. ”Saya suka karena menyenangk­an,” tambah remaja yang bercita-cita sebagai programer tersebut.

Suasana hati ( mood) paling menentukan bagi Yafi. Kalau tidak mood, tidak ada yang bisa memaksa Yafi untuk menyelesai­kan pekerjaan sekolah. Guru pendamping sekolah atau orang tuanya sekali pun. ”Kalau nggak mood, ya kami bebaskan tidak mengerjaka­n tugas,” kata Rudi Ihwono, guru IT di SMA Muhammadiy­ah.

Menurut Rudi, Yafi memang berbeda dari siswa lain. Dalam mengerjaka­n soal-soal pelajaran, dia kadang punya cara tersendiri. Dia tidak menggunaka­n rumus yang diajarkan guru. ”Anehnya, dari rumus yang dibuat Yafi, hasilnya sama. Kaget juga,” tegasnya. (*/c16/roz)

 ?? CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? DEKAT: Yafi Aldi Pranoto bersama Atik Anjarwati, guru pendamping kelas di SMA Muhammadiy­ah 1 Gresik.
CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS DEKAT: Yafi Aldi Pranoto bersama Atik Anjarwati, guru pendamping kelas di SMA Muhammadiy­ah 1 Gresik.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia