Bonus Rp 66 M Menanti Big Sam
LONDON – Sam Allardyce hanya 88 hari berstatus atau menganggur. Setelah 28 September lalu dia ditendang dari kursi pelatih timnas Inggris, kemarin WIB (24/12) nakhoda yang disapa Big Sam tersebut kembali dipercaya menangani klub di Premier League. Adalah Crystal Palace yang memberinya kursi kepelatihan lagi.
Menggantikan Alan Pardew yang dipecat pada 23 Desember WIB, klub berjuluk The Eagles itu mengontrak Allardyce dengan durasi 2,5 musim. Dengan kata lain, pelatih 62 tahun itu punya tugas untuk mempertahankan Palace agar tetap berkiprah di Premier League sampai akhir musim 2017–2018.
Tugas pertamanya musim ini adalah menyelamatkan Palace dari jurang degradasi. Hingga pekan ke17, Palace berada di peringkat ke-17 atau satu setrip di atas Sunderland di zona degradasi. Apabila itu berhasil, Big Sam akan digelontor bonus GBP 4 juta (Rp 66 miliar) dari Palace. Angka bonus itu di luar gaji per musimnya sebesar GBP 2,5 juta (Rp 41,4 miliar).
Dilansir Daily Mail, jumlah bonus tersebut sama seperti yang didapatkan Tony Pulis saat dapat membawa Palace menjauhi zona degradasi pada musim 2013–2014. ’’ Yang pasti kami beruntung bisa membuat kesepakatan begitu singkat dan bagusnya kami mendapatkan sosok sekaliber Big Sam,’’ ucap Chairman Palace Steve Parish.
Mudahkah syarat itu dijalani Allardyce? Jangan terburu-buru mengernyitkan dahi tidak percaya dengan sentuhan Allardyce sebelum mendapatkan jawaban itu besok WIB. Tepatnya dalam laga debut Allardyce sebagai pelatih Palace melawan Watford City di Vicar- age Road, markas Watford. ’’Saya pun berharap bisa memberikan kegembiraan Natal dan tahun baru di klub ini,’’ ucap Allardyce.
’’Bukan hanya kegembiraan sesaat pada akhir 2016 ini saja. Dalam jangka panjang mulai dari sekarang, saya pun ingin memberikan kegembiraan untuk klub ini hingga akhir musim tentunya,’’ lanjut pelatih yang hanya mencatat persentase menang 39,1 persen dalam 25 tahunnya jadi nakhoda di beberapa klub Inggris.
Untuk mengejar target bertahan di Premier League, tugas Allardyce yang pertama adalah harus membenahi sektor pertahanan. Pasalnya, Palace menjadi klub di luar zona degradasi yang memiliki jumlah kebobolan terbanyak. Dari 17 laga, Scott Dann dkk sudah kebobolan 32 kali. Atau rata-rata per laga Palace kebobolan 1,88 gol.
Dalam pernyataannya sebagaimana diberitakan The Sun, Allardyce membakar motivasi para pemain Palace. ’’Pertamatama dan untuk selanjutnya, berhentilah jadi pecundang. Ayolah kita memulai tugas-tugas untuk memenangi laga kembali. Berubahlah jadi klub yang tidak pernah kalah, bukan klub yang tidak pernah menang,’’ harap Allardyce. (ren/c17/tom)