Atlet Pengguna Doping Bertambah
Dua Peserta Peparnas Terbukti Positif
JAKARTA – Jumlah atlet Indonesia yang positif menggunakan zat terlarang untuk meraih prestasi terus bertambah. Itu diketahui setelah dua atlet nasional yang tampil di Pekan Olahraga Paralimpiade Nasional (Peparnas) Jawa Barat 2016 juga terbukti melakukan tindakan curang saat berkompetisi.
Ketua Umum PB PON Ahmad Hadadi menyatakan, dua atlet tersebut berasal dari cabang olahraga atletik. Yakni, dari nomor lempar lembing dan tenis meja. ’’Tapi, kami belum bisa menyebutkan kategori putra atau putri. Ini adalah data terbaru yang kami terima,’’ katanya.
Dia menjelaskan, data tersebut diterima dari National Dope Testing Laboratory yang bermarkas di New Delhi, India. Dengan begitu, total atlet Indonesia yang ketahuan positif menggunakan doping sepanjang 2016 menjadi 14 atlet. Sebelumnya, 12 atlet yang berlaga pada PON XIX/2016 di Jabar terbukti menggunakan doping.
Mereka ditengarai berasal dari cabang olahraga berkuda, gulat, atletik, dan panahan.Namun,Hadadimenyebutkan bahwa keseluruhan data baru akan diumumkan pada awal Januari. ’’Termasuk nama atlet lengkap dengan cabang olahraga mereka,’’ timpalnya.
Sementara itu, Deputi IV Bidang Olahraga dan Prestasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S. Dewa Broto menuturkan bahwa pihaknya sudah mendengar kabar terkait dengan praktik doping yang juga dilakukan atlet Peparnas tersebut. ’’Parahnya lagi, mayoritas atlet yang menggunakan zat terlarang tersebut adalah peraih medali emas di PON Jawa Barat lalu,’’ keluhnya.
Nah, salah satu langkah kongkret yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam waktu dekat, membentuk dewan disiplin. Lembaga tersebut bakal bertugas sebagai hakim untuk menegakkan disiplin atlet nasional. Anggotanya terdiri atas unsur PB PON, Kemenpora, dan LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia). Tugasnya, meminta klarifikasi dari para atlet yang terduga menggunakan doping. (ben/c20/ady)