Ayo, Unduh Aplikasi Mata Delta
Sampaikan Aspirasi tanpa Datang di Gedung Dewan
SIDOARJO – Kemajuan teknologi in fo rmasi menuntut inovasi. Terma suk ca ra menyampaikan aspirasi ke pada pa ra wakil rakyat. Kini masyarakat Si do arjo tidak perlu datang di gedung de wan untuk menyampai kan aspirasi. Mereka cukup menggunakan aplikasi Ma ta Delta. Nah, layanan publik itu Jumat malam ( 23/ 12) resmi di- launching di gedung DPRD Sidoarjo
Peluncuran Mata Delta dihadiri jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sidoarjo. Di antaranya, Bupati Saiful Ilah, Kapolresta AKBP Muhammad Anwar Nasir, Dandim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Andre Julian, Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul Hadi Nurmawan, serta para anggota DPRD Sidoarjo.
Pada pukul 22.00, launching Mata Delta baru dimulai. Dosen Teknik Elektro ITS Eko Setiaji menyampaikan stadium general tentang smart city. Eko merupakan salah seorang akademikus yang turut membantu penerapan smart city di Surabaya.
Eko menjelaskan, ada empat hal yang harus dipenuhi daerah jika ingin menjadi smart city. Yakni, kesiapan infrastruktur, aplikasi, serta dukungan dari warga. ’’Sudah 80 persen warga Sidoarjo yang menggunakan HP Android,’’ jelasnya.
Setelah hal itu terpenuhi, lanjut dia, pemkab harus membuat sejumlah inovasi untuk mem per mudah pelayanan. Ter utama bidang kesehatan, transportasi, pendidikan, energi, serta pelayanan warga. ’’Lima hal tersebut harus menjadi prioritas untuk menjadikan smart city,’’ katanya.
Ketua DPRD Sidoarjo Sullamul menjelaskan, Mata Delta bertujuan memudahkan masyarakat Sidoarjo menyampaikan aspirasi kepada dewan. Warga tidak perlu jauh-jauh pergi ke gedung dewan. Cukup dengan mengunduh aplikasi di PlayStore, lalu mengaktifkannya, warga langsung bisa menyampaikan aspirasi. ’’Warga tidak perlu menghabiskan tenaga dan biaya untuk pergi ke gedung dewan,’’ ungkapnya.
Sejatinya, Mata Delta dirancang sejak setahun yang lalu. Saat itu, dewan berencana menggandeng salah satu provider ternama. Namun, rencana itu urung dilaksanakan lantaran biaya untuk membuat aplikasi sangat tinggi. Lantas, dewan berupaya mencari provider lain. Ternyata, harga yang dipatok sama. ’’Paling tidak, anggaran mencapai Rp 1 miliar. Jelas kami tolak,’’ tegasnya.
Menurut Wawan, panggilan Sullamul Hadi Nurmawan, membuat aplikasi tidak harus menghabiskan biaya besar. Anggaran yang digunakan justru harus efektif dan efisien. Tapi, produk aplikasi yang dihasilkan harus jempolan. ’’Efisiensi anggaran sangat penting,’’ ucapnya.
Nah, suatu hari ketika berbin- cang dengan staf sekretariat DPRD, Wawan menyampaikan curhat. Dia ingin membuat aplikasi, tetapi harganya sangat mahal. Staf IT dewan tersebut diminta membuatkan aplikasi. ’’ Lho, ternyata dia bisa. Hasilnya juga sama dengan yang ditawarkan provider,’’ ujarnya.
Pertengahan tahun ini, aplikasi Mata Delta rampung. Namun, Wawan sengaja tidak terburuburu me- launching. Bagi dia, kesempurnaan adalah segalanya. Aplikasi itu terus diuji coba hingga akhir tahun. Tujuannya, jika terdapat kekurangan, aplikasi tersebut bisa segera diperbaiki.
Wawan pun menjelaskan cara kerja Mata Delta. Setelah mengunduh aplikasi, warga bisa menyampaikan aspirasi kepada dewan. Mulai saran, permasalahan, hingga menanyakan informasi program. Setelah masuk ke server, aspirasi itu langsung diproses. Server akan memilah problem sesuai dengan komisi masing-masing. ’’Setelah itu, aspirasi langsung masuk ke HP anggota dewan sesuai dengan komisi,’’ tuturnya.
Ketika aspirasi tersebut diterima, warga akan mendapatkan pemberitahuan atau notifikasi. Isinya, saran dan masukan itu masih digodok dewan. Jika tidak mem- butuhkan waktu yang lama untuk menjawab aspirasi, langsung ada balasan.
Aplikasi tersebut tersambung dengan media sosial Facebook (FB) dan Twitter. Laman FB DPRD Sidoarjo akan menampil kan se jumlah pertanyaan yang disampaikan warga. Hal itu dijadikan sebagai bukti kepada warga yang sudah mengirimkan aspirasi. Warga juga bisa mengecek aplikasi tersebut sudah ditindaklanjuti atau belum. ’’Dengan Mata Delta, masyarakat akan mengetahui anggota dewan yang tidak menindaklanjuti masukan,’’ jelasnya.
Meski aplikasi itu berguna menampung aspirasi, Wawan mengakui, dewan tidak bisa memastikan waktu penyelesaian permasalahan yang disampaikan. Sebab, DPRD bukan eksekutif. ’’Namun, kami tetap berusaha menyelesaikan dengan cepat,’’ katanya.
Sementara itu, bupati mendukung peluncuran Mata Delta. Menurut dia, aplikasi tersebut sangat berguna bagi warga untuk menyampaikan permasalahan. Dia berharap aplikasi itu bisa menjadi jembatan komunikasi antara warga dan pemerintah untuk membangun Sidoarjo. ’’Sehingga kabupaten Sidoarjo semakin baik,’’ ungkap Saiful.