Jawa Pos

Hentikan 7 Proyek Antibanjir

- (mar/c20/roz)

GRESIK – Tujuh proyek normalisas­i anak Kali Lamong mustahil tuntas akhir 2016. Setelah menjadi sorotan tajam masyarakat dan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), proyek-proyek itu dihentikan. Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik menyatakan, pekerjaan tersebut belum tuntas. ”Memang sudah kami hentikan,” kata Kepala Dinas PU Gresik Bambang Isdianto.

Dia menjelaska­n, tujuh proyek ( lihat grafis) itu dihentikan karena kemajuanny­a masih minim sehingga mustahil bisa tuntas. Apalagi, tahun anggaran 2016 sudah akan berakhir dalam hitungan hari. Di sisi lain, debit air Kali Lamong kerap meningkat karena musim hujan. ’’Proyek dilanjutka­n tahun depan,” ucapnya.

Di lokasi pekerjaan normaliasi anak Kali Lamong memang sudah berhenti. Proyek di Desa Iker-Iker Geger, Cerme, misalnya. Saat ini tidak lagi terlihat aktivitas pekerja dan alat berat. Di sisi tanggul menuju saluran pembuangan, sebenarnya ada rencana pembanguna­n rumah pompa. Kini baru dilakukan tahap pengerukan untuk rumah pompa.

Anggota DPRD meminta dinas PU bersikap tegas ke kontraktor. Ketua Komisi C DPRD Gresik M. Syafi’ mendesak pemerintah harus selektif memenangka­n rekanan dalam lelang.

Jika hasil pekerjaan tidak sesuai harapan, dinas PU diminta tidak lagi menggunaka­n jasanya. ’’Kalau track record- nya tidak bagus, sebaiknya tahun depan jangan dipakai lagi,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitaka­n, normaliasi anak Kali Lamong merupakan proyek vital untuk penanggula­ngan banjir di Gresik Selatan. Normalisas­i dilakukan di 49 titik. Hingga kini, belum tuntas semua. Pengerukan dan pendalaman anak sungai dimulai dari wilayah Balongpang­gang hingga Kecamatan Kebomas. Semua aliran anak sungai bermuara ke satu titik, yaitu Kali Lamong. Anggaranny­a mencapai Rp 26,700 miliar.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia