Jawa Pos

Penjualan Rumah di Atas Rp 1 M Turun

Pengembang Terus Berkreasi

-

GRESIK – Pengusaha properti masih berupaya menaikkan penjualan rumah seharga minimal Rp 1 miliar. Pada 2016 angka pembelian rumah yang dikategori­kan mewah tersebut turun dibandingk­an pada 2015. Stok ada, tetapi pembeli sepi.

Manajer Marketing PT Bumi Lingga Pertiwi (BLP) Achmad Z. Arief menyatakan, jual beli rumah di atas Rp 1 miliar belum bergerak naik tahun ini. Pengembang sulit memasarkan produk. Konsumen turun.

’’Tahun ini kami hanya mampu menjual 25 unit rumah seharga Rp 1 miliar–Rp 2 miliar. Padahal, tahun lalu lebih dari 50 unit,’’ tutur Arief kemarin (24/12). Dia menyatakan masih memiliki sedikitnya 25 produk yang belum terjual. Kondisi tersebut sebenarnya dialami hampir seluruh pengembang rumah di atas Rp 1 miliar. Penjualan terhambat karena segmen kecil. Pemburunya tidak banyak.

’’Paling sasarannya pejabat pemerintah­an. Ada juga PNS,’’ tambah Arief. Lelaki yang tinggal di Manyar itu menjelaska­n, sejatinya pengembang membidik pekerja BUMN. Namun, hal itu masih sulit. Sebab, pekerja BUMN (setingkat manajer dan direktur) banyak dimutasi tahun ini. Mereka dipindah ke luar kota.

’’Ada peluang lain, yakni pengusaha kaya. Nah, sekarang masalahnya UMK,’’ kata pengurus Bidang Perumahan Menengah dan Besar DPD Realestat Indonesia (REI) Jatim tersebut. Peng-

Ada peluang lain, yakni pengusaha kaya. Nah, sekarang masalahnya UMK.’’

Pengurus DPD REI Jatim usaha butuh dana lebih besar untuk membayar pekerja.

Arief mengatakan, kurangnya minat rumah mewah berdampak pada ekspansi pengusaha properti. Kini pebisnis rumah di atas Rp 1 miliar di Kota Pudak tergolong sedikit. Belum banyak yang masuk. Jumlahnya tidak lebih dari lima.

Untuk mendorong penjualan, kata dia, pengusaha terus berkreasi. Salah satunya membangun cluster dan perumahan dengan fasilitas mewah. Misalnya, memasang jaringan internet dan membangun kawasan niaga khusus.

Selain itu, lanjut Arief, ada pengembang yang berinisiat­if menambah ritel modern. Misalnya, supermarke­t dan minimarket. ’’Fasilitas jadi magnet pembeli. Makanya, konsep itu penting,’’ tambahnya.

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (Apersi) Gresik menuturkan, pembanguna­n perumahan rumah di atas Rp 1 miliar diperkirak­an mencapai lebih dari 1.300 unit. Pembanguna­n hanya terjadi di beberapa titik. Yakni, Menganti, Driyorejo, Kebomas, dan Manyar.

Sebagian perumahan itu memang berbentuk cluster. Konsep dibangun di atas lahan seluas 10 ribu meter persegi. Pengembang banyak membidik warga luar kota sebagai pembeli. Sebagian bertujuan investasi. (hen/c15/roz)

Achmad Z. Arief

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia